 |
Menggambarkan proses printing dari persiapan sampai barang jadi.
Alasan produksi printing menggunakan rotary print dengan tujuan sbb:
Mengaplikan design dari computer berupa file ke mesin printing rotary untuk produksi masal.
|
Printing Rotary Dikain Cotton, Rayon, TCdan CVC Menggunakan Dyestuff Reaktif Maupun Pigment
Alasan produksi printing menggunakan rotary print dengan tujuan sbb:
Mengaplikan design dari computer berupa file
ke mesin printing rotary untuk produksi masal.
I. PROSES ROTARY PRINTING.
Rotary Print adalah suatu proses pemberian
warna sesuai design / motif pada permukaan kain
menggunakan mesin printing rotary
screen. Jumlah warna yang di cetak sama dengan jumlah
screen yang digunakan, untuk motif karakter tertentu dalam 1 warna bisa lebih dari 1 screen. Misalnya: warna hitam dipakai blok dan raster/denim, harus dipisahkan karena keduanya membutuh tekanan tekanan rakel atau magnet yang berbeda. Mesin Rotary print bisa menggunakan 16 warna/screen, pada umumnya hanya 12 screen / warna. Memilih menggunakan mesin
printing rotary tujuannya untuk produksi
masal. Design yang akan
diprinting ke kain harus memperhitungkan kemampuan
mesin textile
printing rotary.
M
eng
gambar / mendesign
diera sekarang telah menggunakan software design computer,
hasilnya berupa file gambar
dengan menghitung repeat lingkar screen dan arah panjang kain( lingkar pada umumnya 64 Cm ),
lebar ber
ukuran : 110 - 120 Cm, 150 Cm dan utk ukuran sprei 240 - 250 Cm. Hasil design dan trace telah selesai digambar kemudian
dicetak
ke print color ( PC ) dikertas. Kemudian ditawarkan ke
Buyer. Bila telah disetujui baik design maupun kombinasi warnanya maka
dilanjutkan dengan pemisahan warna ( proses tracing ) untuk bisa diaplikasikan
dari design computer berupa file gambar
ke media rotary
screen baik menggunakan Rotary Inkjet Engraver atau
DLE ( Digital Light Exposing ) Rotary
Engraver. Hasil dari Rotary Inkjet Engraver atau DLE Rotary Engraver di Cuci menggunakan sprygun bertekanan lembut . Kemudian proses Backing dengan
temperatur 180 ⁰C- 200 ⁰C selama 1,5 s/d 2 jam. Proses selanjutnya pemasangan Endring sampai di kedua ujung rotary screen.
Untuk
proses printing diperlukan banyak persyaratan maupun teknik2 printing lainnya
yaitu:
1. Kain harus bisa cepat
menyerap warna, serat tidak melengkung, tidak miring, tidak melipat, lebar rata
sesuai standart dan kering.
2. Kain harus melekat keblanket dengan sempurna.
3. Zat warna harus sudah siap
dan penyusunan screen harus sesuai dengan susunan warna dan pada umumnya dimulai dari warna tua sampai termuda di akhir screen. Contoh: no: screen 1,2,3, dan seterusnya, no. 1 warna Hitam dan no terakhir 7 cream.
4. Zat warna harus disaring menggunakan monel. Monel yang digunakan untuk menyaring pasta warna messnya harus lebih rapat dibandingkan dengan rotary screen yang akan digunakan untuk produsi printing.
5. Level control obat harus stabil ( perbedaan level atas dan bawah tidak boleh terlalu jauh ) di atur timernya disesuaikan kecepatan pemakaian. Zat warana ditong maupun didalam screen harus selalu dikontol jangan sampai
kehabisan ketika sedang proses produksi.
6. Volume pembuatan zat warna harus sesuai open
area printing dan ditambah +/- 10%. Sebelum
warna dikirim ke produksi printing, pastikan warnanya sudah sesuai
dengan warna design dan kekentalan zat warna misala: 4000cps s/d 5000 cps
7. Pisau rakel ( squeegee blade ) harus lurus dan
kencang, ukuran besar dan tebalnya dan kemiringannya harus benar. Untuk yang
menggunakan squeegee rol diperhatikan kekuatan tarikan magnet dan ukuran squegee roll dengan melihat
ketembusan warna dibelakang kain.
8. Penyusunan holder ( dudukan
screen ) harus urut nomor yg tertera di holder dan dimulai dari nol agar sa’at
seting gambar kekanan, kiri, maju,
mundur tidak ada yg mentok ( maximum )
8. Setiap awal proses harus memakai looper kain sesuai kebutuhan sampai posisi warna diposisinya masing-masing. Tekanan rakel disesuai tingkat ketembusannya dikain. Tekanan rakel kanan kiri harus rata, tidak misprint dan overprintnya tidak
terlalu lebar ( 0 – 0,5 mm ) dan menghasilkan gambar sesuai dengan yg
dinginkan.
7. Kecepatan produksi
disesuaikan dengan panas dryernya, warna dipermukaan kain rata, stabilan hasil
printing dan lain2, yg menyangkut kwalitas printing harus menjadi tolak ukur.
8. Keluar dari plaiter harus
dikontrol terus dan hasilnya harus sempurna ( sesuai standard ) bila terjadi ketidak sesuaian maka segera
memberitahukan operator berada di printing.
9. Warna harus sesuai cotoh dan
diketahui setelah di Steam ( fixasi ), dicuci dan dikeringkan.
10. Pertama kali keluar dari
mesin langsung dilihat apakan ada design yang tidak sesuai, warna yg kurang atau kelebihan atau ada
screen yg bocor, screen mampet dll.
11.
Setelah dipastikan semuanya
sudah seperti PC maka produksi bisa dilanjutkan ( kuantiti dan kualiti menjadi
pedoman )
II. PROSES PRINTING DARI PRETREATMENT SAMPAI FINISHING.
Beberapa Tahapan Proses Printing yang harus diketahui sbb:
1. Persiapan kain.
Bahan tekstil sebelum dicap harus
melalui proses persiapan penyempurnaan, seperti proses pembakaran bulu,
penghilangan kanji, pemasakan, pengelantangan ( Scouring dan bleaching ),
merserisasi ( untuk Cotton ), preset sesuai lebar yang ditentukan, serat
tidak melenkung (bowing ) / tidak miring ( scewing) atau
proses-proses pengerjaan lainnya disesuaikan dengan kebutuhan
proses printing rotary yang akan dilakukan.
 |
Proses bakar bulu dan buang kanji. |
Proses
singeing & desizing adalah membakar bulu dan membuang kanji di lembar kain mentah
atau grey. Katun modal, CVC, TC, kain katun dan rayon banyak bulu-bulunya juga
ada kanji yang sengaja sebelum proses weaving. Buang kanji menggunakan enzim
pada temperature 85 ⁰C - 90⁰C dipres dan dibatcher. Selanjutnya dibachem lebih
dari 6 jam dengan cara memutar kain yang telah digulung dirol dengan kecepatan
8 m/menit, setelah cukup waktunya dicuci pakai air panas dengan temperature
90⁰C.
 |
Proses
Mercerized adalan proses kain katun agar benang anyaman dikain mekar karena
pipih proses sebelumnya, dengan demikian zat warna bisa masuk kedalam serat
kain secara sempuna, akan menghasilkan warna yang tajam dan solid. Untuk kain
rayon namanya coutiksasi
|
2. Persiapan Design dan Tracer
Textile.
File gambar / design ditransfer
menggunakan DLE / Inkjet rotary engraver untuk dicetak ke rotary screen.
Desig
setiap hari dibuat untuk menghasilkan banyak motif agar bisa ditawarkan ke buyer lebih banyak
pilih sehingga order didapat. Tracer akan menggambar ulang baik ada perubahan
gambar atau design original yg dikirim dari buyer bisa diproduksi sesuai ukuran
linkar screen
3. Rotary screen.
Proses mulai dari screen baru di dan screen bekas,
untuk screen baru terlebih dahuludirounding dan untuk screen bekas pakai ketika
mau dipakai lagi terlebihdahulu di stripping dengan menggunanakan Mesin striper
bertekanan air tinggi samapai 1700 Bar. Kemudian diproses menggunakan Inkjet
Rotary Engraver dan DLE Rotary Engraver.
 |
DLE dan Inkjet Rotary Engraver. |
Mesin
ni berkecepatan dan kualitas tinggi dan juga resolusi tinggi, penggantian
headnya juga mudah yg bisa dilakukan oleh operator mesin tersebut. Head
dibersihkan divacom secara otomatis setiap akir proses diposisi dudukan awal
proses lagi.
Dibandingkan
dengan proses konvensional yang menggunakan film, harus diruang gelap, mesin cuci
film menggunakan zat kimia ( devlotment
), pakai mesin step and repeat dan sa’at masang film kelingkaran screen untuk
dimounting agar ketemu lingkarnya tentu sangat repot dan makan waktu yang lama
juga hasilnya tidak sempurna. Dengan adanya mesin rotary inkjet engraver
menghapus proses konvensional, cukup kirim file ke mesin ini langsung dicetak
ke screen, dan diexpossure hasilnya akurat dan cepat. Tidak diperlukan operator
berpengalaman, cukup diajarkan keoperator untuk menjalakannya.
Manfa’atnya
yaitu pencetakan screen lebih mudah, lebih cepat, lebih murah, kualitas tinggi,
lebih sedikit langkah-langkah proses produksi
|
4. Pembuatan warna baik proses reaktif
maupun pigmen.
Dari Laboratorium Printing sampai Dapur
Obat siap diprint. Pencarian resep warna di Lab Menggunakan Matching Color.
Resep warna dibut skala laboratorium, kemudian di squegee dengan screen datar
dimeja test print. Meja test print ini sudah disesuaikan dengan hasil printing
di mesin Printing Rotary. Dengan demikian dyestuft pasta printing yang telah
diperbanyak, dilanjutkan dengan test garis di mesin printing, untuk memastikan
kemungkinan kesalahan timbangan dyestuft dari mili gram di Laboratorium ke
dapur obat ( Color Kitchen ) dijadikan puluhan kg.
Program
pencari resep warna dengan komputer ini akan menghasikan resep warna yang
paling murah, paling bagus, dikondisi sinar yang di gunakan. dasar kain mentah
harus disesuaikanwaktu produksi misal di kain katun maupu rayon
Pencetakan Motif
ke kain menggunakan rotary screen.
 |
PROSES PRINTING ROTARY. |
Proses
rotary printing reaktif di kain katun dan rayon juga printing pigment untuk
kain sintetik menggunakan mesin Rotary Print buatan Eropa. Memproduksi secara masal
dengan kecepatan sampai 70 m/menit hasil sempurna. Biaya produksi lebih murah
hasil maksimum, dapat kita bandingkan dengan cara konvensional yang biaya
produksinya mahal.
6. Proses fixasi baik proses steamer mapun Backing.
Proses pematangan pewarna reaktif dengan
menggunakan uap langsung pada temperatur 102ºC s/d 105ºC didalam mesin
steamer selama 7 menit s/d 9 menit. Pewarna pigment proses backing pada temperatur 180 ⁰C- 200 ⁰C selama +/_ 0.5 menit
Steamer
adalah mesin untuk proses fiksasi dari proses printing reaktif di kain katun dan rayon. Uap dimasukan langsung
keruang steamer sampai temperature 102⁰C ditaham maksimun 106⁰C. Jumlah uap tergantung besar ruangan kira2
1200 kg/jam. Kain hasil produksi printing reaktif untuk fiksasi dibutuhkan waktu berada di ruang steamer 8 menit sampai dengan 10 menit. Keluar dari ruang steamer kondisi kai lembab menandakan uap masuk keserat kain dengan sempurna. Kesempurnaan hasil fiksasi bila sedikit zat warna yang terbuang dan warnanya solid.
Proses fiksasi kain polyester printing disperse dibutuhkan uap dan panas dari oil heater temperatur 180⁰C
7. Pencucian dan Pengeringan
Hasil fiksasi proses reaktif, kain dicuci
dengan urutan sebagaiberikut:
1. harus masuk ke air dingin sampai hampir
bersih.
2. Kedua masuk ke air panas dan pemberians
abun dan ke air panas lagi.
3.
Ketiga
pembilasan dengan air digin, disini kain benar-benar sudah bersih.
Tujuan mencuci ini adalah menghilangkan
zat2 warna yang tidak terfiksasi dan pasta / pengental dyestuft, sehingga tidak
terjadi luntur maupun kaku akibat sisa dari pewarna dan pengental (
aljinat )
8. Resin Finish dan Seting lebar
Mesin Stenter ini digunakan untuk proses seting finish menggunakan
chemical seperti resin finish berupa: pelembut, penebal agar kain terasa
berisi, lembut dan tidak terkesan getas. Hasil proses finishing harus sempurna,
susunan serat kain tidak boleh miring maupun melengkung dan lebar harus sama.
 |
PROSES FINISHING CHEMICAL. |
Proses finishing kain katun dan rayon menggunakan
chemical. Cara dipres dengan 2 buah padder kemudian masuk ketenter set lebar
dan pengeringan. Kualitas produksi ditentukan pemakaian standard resep,
kecepatan, proses kain sebelumya. Untuk memastikan hasil produksi sempurna
harus diperiksa secara
terus menerus
dengan cara depegang dan dirasakan kelembutannya, ketebalan dan tidak getas
|
9. Calendering ( Efect strika ) atau
sanforize ( lembut tanpa effect strika ).
Proses membuat
kain tampat lembut dan berefek setrika juga kontruksi kembali stabil
Proses Calendering adalah proses
finishing mekanis. Kain katun dan rayon diproses dengan cara dipress oleh rol
yg dipanaskan, satu lagi dengan rol teplon akan menghasilkan efek strika,
licin, halus dan lembut. Hasil akan sempurna tetap dipengaruhi proses
sebelumnya. Pada intinya proses ini penyempurnaan dari proses finish chemical
10. Inspecting dan roling.
Semua hasil
produksi harus diinspeksi untuk memisahkan hasil yang tidak sesuai dengan persyaratan kemudian diroll untuk siap dikirim ke pelanggan
Inspecting
dan rolling, hasil kain katun dan rayon yang telah diproduksi sampai finish
kemudian harus diinspeksi sesuai standart yg ada disini. Yang telah memenuhi
syarat maka kain dipacking dan dikirim.
III.
Keterangan Tahapan Proses
Printing
Pengertiannya adalah kain
yang akan diproses printing harus benar2 memenuhi kreteria untuk proses
printing sbb:
a. Penyerapan harus baik yaitu bebas dari kandungan kanji, minyak dll diuji dengan meneteskan larutan zat warna yg sudah diencekan bila hasil
tetesannya seperti air didaun talas atau tetesan tidak bulat dan lama
menyerapnya berarti tidak layak untuk proses printing. Untuk test kanji ada larutan khusus yg biasa dilakukan pada sa'at proses Pretreatment
b. Serat harus lurus yaitu
serat tidak melengkung atau miring, hal ini bisa terjadi saat proses
pretreatment. Dimesin Stenter selalu dilengkapi alat / mesin WEFT STRAIGHTENER
yang dipasang setelah Padder dan sebelum masuk ke Chain / klip yang berfungsi untuk meluruskan serat yang melengkung atau miring dari proses sebelumnya.
c. Lebarkain harus sesuai
standard missal 44 inch, 59 inch dan 98 inch sehingga ketika proses printing,
lebar area printing sama dengan lebar kain yang telah disiapkan.
d. Kartu data kain harus ada.
Misalnya: Rayon 68x68/30s lebar 63 inch, Cotton 120x60/40s 62 inch proses
scouring bleaching BW, Optic, jumlah kain mis 5000 m dll
e. Kain dibacher yang hendak diprinting, diletakan
didepan mesin printing lurus dengan batas kanan kiri screen printing yg
terpasang.
2.
Persiapan Design dan Trace.
2.1
Input Order trace dan
Design
2.1.1 Berupa
original design kain hasil produksi perusahaan textile lain
2.1.2
Berupa
arahan gambar dari poster, kertas kado, iklan dll
2.1.3 Copy
paste gambar dari media electronic mis: hasil download, kiriman dari WA dan
Website.
2.1.4 Copy
paste gambar dari media electronic mis: hasil download, kiriman dari WA dan
Website.
REVIEW ORDER DESIGN
TRACE
2.1.5 Yang
berupa original dari kain disesuaikan terhadapa ketentuan proses diperusahaan
printing textile dimana mau di print
2.1.6 Arahan
yang berupa gambar, poster dan hasil download diatur sesuai ketentuan no. 1
diatas dan efek proses design diarahkan / disesuaikan prosess printing textile
Dengan adanya proses
perubahan ukuran dan jumlah warna yang terjadi setelah penyesuaian terhadap
ketentuan proses textile diinformasikan ke Buyer, hal ini bisa batal maupun
berlanjut proses printing
2.2.1 Membuat Design Motif Textile.
2.2.2 Untuk
membuat design textile harus menggunakan software,jenis software design seperti
Software Adobe Photoshop, Corel Draw dan
Anseries. Di pabrik textile pada umum
banyak menggunakan jenis software adobe photoshop dan anseries.
2.2.3 Untuk
membuat design baru dengan
menggunakan 1 jenis software
missalnya pakai software Adobe photohop
maka sidesigner memerlukan waktu lebih lama,tergantung ketrampilan
si pengguna itu sendiri
karena software Adobe Photoshop ini banyak langkah2 yang harus dilalui
dibandingkan dengan software
anseris. Tapi bagi yang trampil menggunakan
beberapa software maka Designer akan
lebih cepat menghasilkan designya dan
kualitasnya akan lebih baik. Bagi Designer textile yang terbiasa dengan
kerja target dengan tuntutan jumlah design yang dihasilkan dan design yang
terjual tentu banyak menggunakan software gabungan. Penggunaannya
disesuaikan karakter design tersebut. Pada umumnya mereka menggunakan 3
software andalannya yaitu Adoft Photoshop, Anseries dan Corel Draw guna menghasilkan design yang
lebih banyak.
 |
Dengan sotware Adoft photoshop inilah para Designer membuat motif tanpa henti untuk ditawarkan ke buyer. Semakin bayak motif yang diawarkan semakin besar peluang yang akan di order dan dicetak kekain. |
 |
Dengan menggunakan software Anseries para tracer menggambar design original dari buyer untuk disesuaikan dengan ukuran mesin printing |
2.2.4 Tracer / Sparasi Warna
Separasi warna /pemisahan warna dalam bahasa dunia textile disebut tracing.
Tracing adalah pemisahan warna dari original design sehingga menghasilkan file trace
yang sudah sesuai ketentuan standart proses printing baik ukuran, warna maupun
Pemeriksaan hasil trace dilakukan untuk mengecek
kesesuaian proses trace yang sudah
dilakukan dengan ketentuan standart di
perusahaan tersebut sehingga memenuhi syarat
dan ketentuan untuk proses
pembuatan Strike off ( S/O ) atau untuk pembuaatan Screen
produksi apabila
design dinyatakan OK ( ACC Buyer )
2.2.5 Hasil Trace yang telah dipisahkan warnanya
 |
Warna 1 |
 |
Warna 2 |
 |
Warna 3 |
 |
Warna 4 |
 |
Warna 5 |
2.3 Mencetak hasil Trace ke PC
Tujuan mencetak hasil trace dalam bentuk Print Color ( PC ).
untuk dijadikan pedoman kesesuaian motif dan jumlah
warna dalam proses pembuatan S/O atau proses produksi di
mesin printing rotary. Hasil print color terkadang warnanya
bisa berbeda anta printer 1 dengan printer lainnya, untuk
mengatasi hal tersebut biasanya perubahan warna cukup
ditempelkan di tempat warna yang akan diganti.
2.4 Mencetak Hasil trace ke
kertas Kalkir
Tujuannya dalah mencetak tampilan positif hasil
trace setiap screennya dimedia kertas
kalkir.
Dengan menggunakan printer
Laserjet sesuai total jumlah screen dalam 1 desaign.
Contoh ini adalah 1 Design dengan 8 kertas
kalkir
3.
Pembuatan Rotary Screen
Engraving.
Proses rounding
ini hanya untuk rotary screen baru. Rotary screen baru dibagian ujung screen kanan dan ujung kiri dimasukkan ring agar
screen tetap bulat silinder kemudian dimasukan keruang panas Mesin Polymerize
pada temperature 180ºC selama 1 jam 30 menit terus menerus dan disirkulasi
merata. Sirkulasi udara panas arah putaran dari atas didaorong kewawah dan
dihisap lagi dari bawah keatas
 |
Polymerrize
Screen bekas pakai dan sudah distripping dihangatkan agar screen benar-benar kering, sebelum diproses berikut dengan tujuan hasil sempurna. |
 |
Hasil Rounding
Rounding adalah sreen baru sebelum proses berikutnya terlebih dahulu dipanaskan. Ketika mau dimasukkan keruang panas, bagian dalam screen ujungnya diberi ring agar tetap bulat. |
 |
Polymerize ( Curing ) |
 |
Sirkulasi udara panas |
3.2 Shoping ( penyabunan dan
pembilasan )Mesin Coating Rotary Screen
Pembilasan dengan memberikan sabun
dengan tujuan semua kotoran yg mengandung minyak dll harus hilang dari rotary
screen dengan tujuan hasil coating merata dan ketebalan seragam. Setelah
shoping kemudian dikeringkan dengan udara panas temperatus lebih kurang 40ºC selama kurang lebih 20 menit didalam
ruangan Polymerizer atau dengan mesin Climatizer
4 Proses Coating
Photo
Emulsion ( Textile Engraving Chemical Of Rotary Printing )
Mesin
Coating Rotary Screen adalah alat untuk
memberikan lapisan emolsi dibagian permukaan screen rotary segala ukuran
Mesh sepanjang screen dengan ketebalan
yang sama, jarak 2.5 Cm dari pinggir bebas dari emulsi karena bagian tersebut
untuk merekatkan lem ke endring.
Emulsi
ini sifatnya: mudah, sangat lembut dan ketebalan sama pada permukaan screen
rotary
Warna
emulsi terdiri dua warna tergantung jenis obatnya yaitu yang warna mentahnya merah akan menjadi merah
tua setelah dibacking panas ( Polymerization ) dan yang warna mentahnya biru
akan menjadi biru kekuningan
Hasil
coating setelah polimerisasi selama 2 jam dengan temperature 180ºC tahan
terhadap mekanis maupun kimia
Emulsi dicampur dan diaduk dengan sensitizer sehari
sebelum digunakan atau semalaman diletakan ditempat yang dingin dan kering.
Untuk mendapatkan hasil lapisan yang rata dan ketebalan yang seragam, ambil
emulsi merah atau biru 1 Kg dan ambil juga sensitizer 50 gram. Diaduk bersama
untuk beberapa lama hingga warna emulsi berubah hijau terang merata. Viscositas
emulsi dapat dirubah dengan menambahkan air aquades tergantung mesh screen dan
teknik coating. Saring emulsinya dengan monel T95 dan tutu selama 1 jam
ditempat dingin dan gelap dengan demikian gelembung udara akan menghilang.
Dalam metode ini emulsi printing textile berjalan secara otomatis dengan kecepatan berlahan dan
sama dari atas kebawah membentuk lapisan halus diantar emulsi dan screen.
Viscositas dapat diubah dengan menambahkan air suling ( aquades ) disesuaikan
kebutuhan /hasi mesin.
 |
PROSES COATING ROTARY SCREEN |
Ring dimasukan kedalam screen dari ke dua sisi atas
dan bawah . Rotari Screen tersebut diletakan tegak lurus dan squegee karet
melingkar berisi emulsi dimasukak ke screen bagian luar, kemudian ditarik keatas
secara berlahan dan dikeringkan dengan AC Climatizer. Setelah disentuh terasa kering maka bisa dilanjutkan coating ulang
dengan cara yang sama seperti diatas, samapi 3 s/4 kali tergantung hasil dan ukuran Mesh
screen.
Coating ke Monel ( screen datar) untuk S/O

Screen terdiri dari dua bagian utama yaitu bingkai (frame) dan
kain screen (sering disebut kasa / monel ). Bingkai dapat terbuat dari kayu
atau alumunium. Kali ini kita hanya akan membahas rangka yang sering digunakan
yaitu bingkai yang terbuat dari aluminium. Bahan dari aluminium lebih tahan
terhadap air, tidak mudah melengkung, ringan dan awet
Tentukan dulu ukuran bingkai yang akan dibuat. Ukuran bingkai
bervariasi, ada yang kecil untuk desain yang kecil hingga besar untuk bikin
strike off ( S/O ) sprey. Ukuran bingkai disesuaikan dengan besar kecilnya
desain yang akan dicetak. Ukuran biasanaya 460 x 560 mm, 570 x 770 mm, 770 x
980 mm dst tergantung kebutuhan.
Setelah menentukan ukuran yang akan dibuat, langkah selanjutnya
adalah membuat bingkai.beli bahan aluminium holo ukuran 25 x 35 mm titik
temunya dilas atau lebih baik pesan tempat membuat bingkai .
Memilih kain screren ( monel )
Setelah bingkai siap, pilihlah kain screen (monel ) sesuai
kebutuhan. Monel ini memiliki kerapatan yang berbeda-beda, tergantung dari
detail yang diperlukan saat menyablon. Ada beberapa jenis ukuran mesh monel, Pada
dasarnya kalau mau digunakan untuk mencetak ke kain sebai S/O yang akan diberikan
keBuyer cukup dengan Monel ukuran T95 dan hasilnya cukup bagus dan bisa
mengimbangi ketika printing dengan rotary screen mesh 125 s/mesh 165.
Bentangkan monel pada alat penarik monel bidang yang datar. Pasang
bingkai diatas monel dan pastikan saat mengelem dari bingkai ke monel bahwa
monel benar2 membentang kencang rata ( tidak boleh ada yg mengkerut ).
AC Climatizer ( backing
Dingin )
Backing
dingin adalah untuk mengeringkan emulsi
discreen dengan memasukandidalam ruangan AC Climatizer yg didinginkan dengan AC, disirkulasi agar
udara dingin tersebar merata keseluruh ruangan dengan mendorong udara dingin
dari atas kebawah dan terus menerus sampai sentus terasa kering.
5.1 Exposuse mengunakan mesin Inkjet Rotary Screen
Proses ini adalah mencetak gambar dengan tinta
kepermukaan screen yg telah diberi emulsi. Setelah selesai mencetak kemudian
screen tersebut disinari dengan sinar UV. Bagian yg tidak tercetak akan
mengelupas/rontok ketika diguyur/ disemprot dengan air dan bagian yg tidak
tercetak akan mengeras ketikan disinari dengan sinar UV, maka terbentuk lah
motif yang sesuai denga design yang dinginkan, kemudian langsung disinari
dengan sinar UV di mesin ini juga. Namun bisa expose dengan menggunakan kusus
mesin expose sehingga mesin Inkjet Rotary Screen bisa proses berikutnya tanpa
kehilangan waktu expose.
 |
Inkjet rotary engraver adalah alat untuk mentranfer file gambar ke rotary screen menggunakan tinta. |
 |
Rotary screen yang telah diproses oleh mesin inkjet rotary engraver menggunakan tinta dan menuju proses selajutnya yaitu expossure |
5.2 Expose menggunakan DLE ( Digital Light Exposing ) Rotary Screen
Engraver.
Proses
ini adalah yg tidak jauh berbeda dengan Inkjet Rotary Screen. Yang menbedakan
adalah yang dipancarkan adalah sinar UV nya.
DLE
( Digital Light Exposing ) Rotary Screen Engraver
 |
DLE ROTARY ENGRAVER |
 |
SINAR UV DARI DLE |
5.3 Mengembangkan Emulsi di Screen
Segera setelah expose, rotary screen
diambil untuk pemekaran emulsi yang tidak kena sinar UV di mana screen direndam
dalam air selama 5 sampai 10 menit. Untuk Inkjet Emulsi yang akan dilepas
ditutup oleh tinta dan yang terbuka kena sinar UV sehingga yg disinari oleh sinar
UV akan mengeras sementara yang tertutup tinta akan rontok ketika dicuci. Kalau
menggunakan mesin DLE emulsi yang dipertahankan langsung disinari dengan sinar
UV sehingga bagian yang tersinari akan langsung mengeras dan tidak tersinari
akan emulsi akan rontok. Setelah direndam, emulsi disemprot dengan air
bertekanan rendah dan lembut merata sehingga bagian yang tidak kena sinar UV
akan rontok sementara tekanan air tadi jangan sampai merontokan yang terkena
sinar UV karena keluar dari expose belum keras sekali ( belum matang ).
Matangnya setelah dibacking mesin Polymerize.
 |
SCREEN SIAP PRINTING |
 |
DIRENDAM AIR PANAS SEBELUM STRIPING |
5.4 Polymerisasi ( Mematangkan Emulsi )
Setelah screen dicuci & kering (pada suhu kamar) itu dimasukan mesin polymeriser (Heater) untuk mematangkan emulsi yang belum mengeras. Suhu di ruang harus 170 ° C sampai 180 ° C. seluruh & konstan & screen harus dimasukan dalam ruangan mesin polymerise untuk setidaknya satu & setengah jam yang bisa dijamin ketahanan yang cukup untuk Tekstil Printing Chemicals. Harus dipastikan bahwa suhu dipertahankan sepanjang waktu didalam ruang tersebut merata dan pada temperatur yang telah diatur. Umumnya terjadi bahwa suhu dalam ruang bervariasi antara atas dan bawah. Untuk menghilangkan ini diinginkan untuk mengubah layar setelah 45 menit.
Perlu diamati bahwa warna screen adalah seragam di seluruh dari atas ke bawah setelah dipanaskan, jika screen di bawah-beda & menciptakan masalah. Hal ini di sini bahwa screen mengakuisisi kimia akhir & sifat mekanik.
 |
Polymerisasi ( Mematangkan Emulsi ) |
 |
Polymerisasi ( Mematangkan Emulsi ) |
5.5 ENDRING GLUEING
MACHINE:
Mesin ini berfungsi untuk memasang endring ke dua sisi kanan kiri screen
dengan cara memberikan lem ( Araldit ) dititik pertemuan anatara screen dengan
endring. Saat pemasangan/ pengeliman scos yang ada di screen harus dengan coakan
baik kanana Maupun sisi kiri ( segaris ). Ketika screen tersebut dipakai proses
diprinting dan ketemu gambar dengan screen yg lain bisa pas ( tidak ada mis
print ). Pemasangan endring ke rotary screen harus benar2 sejajar dan lurus.
Kanan kiri endring ( pertemuan endring dan screen ) dipanasi dengan pemanas (
heater dari listrik ) menghasilkan
pemanasan yg merata disekeliling endring yg juga dikontrol batas pemanas dengan
thermostats dan timer.
Hal yg menjadi
perhatian ketika pengeliman ending:
- Waktu
pengeliman dan kualitas lem
- Pengeliman di
dua sisi endring menggunakan heater yg dikontrol oleh 2 buah thermostats.
- Ketika mengelim kedua endring dengan screen harus
seimbang / rata ketika dijalankan
ke mesin printing.
- Tanda Cros dan coakan pada screen harus lurus, kiri dan kanan
 |
Endring Glueing Machine |
 |
Tanda Cross dan Coakan |
Bersambung .......
0 comments:
Post a Comment