Friday, December 23, 2016

PENGETAHUAN PROSES PRODUKSI PRINTING ROTARY



Menggambarkan proses printing dari persiapan sampai barang jadi.
Alasan produksi printing menggunakan rotary print dengan tujuan sbb:
Mengaplikan design dari computer berupa file ke mesin printing rotary untuk produksi masal.



Printing Rotary Dikain Cotton, Rayon, TCdan CVC Menggunakan Dyestuff Reaktif Maupun Pigment 

Alasan produksi printing menggunakan rotary print dengan tujuan sbb:
Mengaplikan design dari computer berupa file ke mesin printing rotary untuk produksi masal.

 I. PROSES ROTARY PRINTING.
Rotary Print  adalah suatu  proses pemberian warna sesuai design / motif pada permukaan kain menggunakan mesin printing rotary screen.  Jumlah warna yang di cetak sama dengan jumlah screen yang digunakan, untuk motif karakter tertentu dalam 1 warna bisa lebih dari 1 screen. Misalnya: warna hitam dipakai blok dan raster/denim, harus dipisahkan karena keduanya membutuh tekanan tekanan rakel atau magnet yang berbeda.  Mesin Rotary print bisa menggunakan 16 warna/screen, pada umumnya hanya 12 screen / warna. Memilih menggunakan mesin printing rotary tujuannya  untuk produksi masal. Design yang akan diprinting ke kain harus memperhitungkan kemampuan mesin textile printing rotary.
Menggambar / mendesign diera sekarang telah menggunakan software design computer,  hasilnya berupa file gambar dengan menghitung repeat lingkar screen dan arah panjang kain( lingkar   pada umumnya 64 Cm ), lebar berukuran :  110 - 120 Cm, 150 Cm dan utk ukuran sprei 240 - 250 Cm. Hasil design dan trace  telah selesai digambar kemudian  dicetak ke  print color  ( PC ) dikertas. Kemudian ditawarkan ke Buyer. Bila telah disetujui baik design maupun kombinasi warnanya maka dilanjutkan dengan pemisahan warna ( proses tracing ) untuk bisa diaplikasikan dari design computer  berupa file gambar  ke media rotary screen baik menggunakan Rotary Inkjet Engraver atau DLE ( Digital Light Exposing )  Rotary Engraver. Hasil dari Rotary Inkjet Engraver atau DLE Rotary Engraver di Cuci menggunakan sprygun bertekanan lembut . Kemudian proses Backing dengan temperatur 180 C- 200 selama 1,5 s/d 2 jam. Proses selanjutnya pemasangan Endring sampai di kedua ujung rotary screen.
Untuk proses printing diperlukan banyak persyaratan maupun teknik2 printing lainnya yaitu:

1.   Kain harus bisa cepat menyerap warna, serat tidak melengkung, tidak miring, tidak melipat, lebar rata sesuai standart dan kering.
2.    Kain harus melekat keblanket dengan sempurna.
3.  Zat warna harus sudah siap dan penyusunan screen harus sesuai dengan susunan warna dan pada umumnya dimulai dari warna tua sampai termuda di akhir screen. Contoh: no: screen 1,2,3, dan seterusnya, no. 1 warna Hitam dan no terakhir 7 cream.
4. Zat warna harus disaring menggunakan monel. Monel yang digunakan untuk menyaring pasta warna messnya harus lebih rapat dibandingkan dengan rotary screen yang akan digunakan untuk  produsi printing.
5.  Level control obat harus stabil ( perbedaan level atas dan bawah tidak boleh terlalu jauh ) di atur timernya disesuaikan kecepatan pemakaian. Zat warana ditong maupun didalam screen harus selalu dikontol jangan sampai kehabisan ketika sedang proses produksi.
6.  Volume pembuatan zat warna harus sesuai open area printing dan ditambah +/- 10%.  Sebelum warna dikirim ke produksi printing, pastikan warnanya sudah sesuai dengan warna design dan kekentalan zat warna misala: 4000cps s/d 5000 cps
7.   Pisau  rakel ( squeegee blade ) harus lurus dan kencang, ukuran besar dan tebalnya dan kemiringannya harus benar. Untuk yang menggunakan squeegee rol diperhatikan kekuatan tarikan magnet dan ukuran squegee roll dengan melihat ketembusan warna dibelakang kain.
8.   Penyusunan holder ( dudukan screen ) harus urut nomor yg tertera di holder dan dimulai dari nol agar sa’at seting gambar kekanan, kiri,  maju, mundur tidak ada yg mentok ( maximum )
8.   Setiap awal proses harus memakai looper kain sesuai kebutuhan sampai posisi warna diposisinya masing-masing. Tekanan rakel disesuai tingkat ketembusannya dikain. Tekanan rakel kanan kiri harus rata, tidak misprint dan overprintnya tidak terlalu lebar ( 0 – 0,5 mm ) dan menghasilkan gambar sesuai dengan yg dinginkan.
7.  Kecepatan produksi disesuaikan dengan panas dryernya, warna dipermukaan kain rata, stabilan hasil printing dan lain2, yg menyangkut kwalitas printing harus menjadi tolak ukur.
8.  Keluar dari plaiter harus dikontrol terus dan hasilnya harus sempurna ( sesuai standard ) bila terjadi ketidak sesuaian maka segera memberitahukan operator berada di printing.
9.  Warna harus sesuai cotoh dan diketahui setelah di Steam ( fixasi ), dicuci dan dikeringkan.
10.  Pertama kali keluar dari mesin langsung dilihat apakan ada design yang tidak sesuai, warna yg kurang atau kelebihan atau ada screen yg bocor, screen mampet dll.
11. Setelah dipastikan semuanya sudah seperti PC maka produksi bisa dilanjutkan ( kuantiti dan kualiti menjadi pedoman )


II. PROSES PRINTING DARI PRETREATMENT SAMPAI FINISHING.

Beberapa Tahapan Proses Printing yang harus diketahui sbb:

1.  Persiapan kain.

Bahan tekstil sebelum dicap harus melalui proses persiapan penyempurnaan, seperti proses pembakaran bulu, penghilangan kanji, pemasakan, pengelantangan  ( Scouring  dan   bleaching ), merserisasi ( untuk Cotton ), preset sesuai lebar yang ditentukan, serat tidak   melenkung (bowing ) / tidak miring ( scewing) atau proses-proses pengerjaan lainnya   disesuaikan dengan kebutuhan proses printing rotary  yang akan dilakukan.
Proses bakar bulu dan buang kanji. 
Proses singeing & desizing adalah membakar bulu dan membuang kanji di lembar kain mentah atau grey. Katun modal, CVC, TC, kain katun dan rayon banyak bulu-bulunya juga ada kanji yang sengaja sebelum proses weaving. Buang kanji menggunakan enzim pada temperature 85 ⁰C - 90⁰C dipres dan dibatcher. Selanjutnya dibachem lebih dari 6 jam dengan cara memutar kain yang telah digulung dirol dengan kecepatan 8 m/menit, setelah cukup waktunya dicuci pakai air panas dengan temperature 90⁰C.
PROSES MERCERIZED MENGGUNAKAN MESIN MERCERIZE WAKAYAMA
Proses Mercerized adalan proses kain katun agar benang anyaman dikain mekar karena pipih proses sebelumnya, dengan demikian zat warna bisa masuk kedalam serat kain secara sempuna, akan menghasilkan warna yang tajam dan solid. Untuk kain rayon namanya coutiksasi 
2.  Persiapan  Design dan Tracer Textile.

   File gambar / design ditransfer menggunakan DLE / Inkjet rotary engraver untuk dicetak ke rotary screen. 
PEMBUATAN DESIGN DAN TRACE ORIGINAL KE APLIKASI PRINTING ROTARY

Desig setiap hari dibuat untuk menghasilkan banyak motif  agar bisa ditawarkan ke buyer lebih banyak pilih sehingga order didapat. Tracer akan menggambar ulang baik ada perubahan gambar atau design original yg dikirim dari buyer bisa diproduksi sesuai ukuran linkar screen


3.  Rotary screen.

Proses mulai dari screen baru di dan screen bekas, untuk screen baru terlebih dahuludirounding dan untuk screen bekas pakai ketika mau dipakai lagi terlebihdahulu di stripping dengan menggunanakan Mesin striper bertekanan air tinggi samapai 1700 Bar. Kemudian diproses menggunakan Inkjet Rotary Engraver dan DLE Rotary Engraver.
DLE dan Inkjet Rotary Engraver.
Mesin ni berkecepatan dan kualitas tinggi dan juga resolusi tinggi, penggantian headnya juga mudah yg bisa dilakukan oleh operator mesin tersebut. Head dibersihkan divacom secara otomatis setiap akir proses diposisi dudukan awal proses lagi.


Dibandingkan dengan proses konvensional yang menggunakan film, harus diruang gelap, mesin cuci film menggunakan zat kimia ( devlotment  ), pakai mesin step and repeat dan sa’at masang film kelingkaran screen untuk dimounting agar ketemu lingkarnya tentu sangat repot dan makan waktu yang lama juga hasilnya tidak sempurna. Dengan adanya mesin rotary inkjet engraver menghapus proses konvensional, cukup kirim file ke mesin ini langsung dicetak ke screen, dan diexpossure hasilnya akurat dan cepat. Tidak diperlukan operator berpengalaman, cukup diajarkan keoperator untuk menjalakannya.
Manfa’atnya yaitu pencetakan screen lebih mudah, lebih cepat, lebih murah, kualitas tinggi, lebih sedikit langkah-langkah proses produksi 
4.  Pembuatan warna baik proses reaktif maupun pigmen.
      Dari Laboratorium Printing sampai Dapur Obat siap diprint. Pencarian resep warna di Lab Menggunakan Matching Color. Resep warna dibut skala laboratorium, kemudian di squegee dengan screen datar dimeja test print. Meja test print ini sudah disesuaikan dengan hasil printing di mesin Printing Rotary. Dengan demikian dyestuft pasta printing yang telah diperbanyak, dilanjutkan dengan test garis di mesin printing, untuk memastikan kemungkinan kesalahan timbangan dyestuft dari mili gram di Laboratorium ke dapur obat ( Color Kitchen ) dijadikan puluhan kg.
MENGGUNAKAN KOMPUTER PROGRAM MACBETH

Program pencari resep warna dengan komputer ini akan menghasikan resep warna yang paling murah, paling bagus, dikondisi sinar yang di gunakan. dasar kain mentah harus disesuaikanwaktu produksi misal di kain katun maupu rayon
5.   Proses Printing.
      Pencetakan Motif ke kain menggunakan rotary screen.
PROSES PRINTING ROTARY.

Proses rotary printing reaktif di kain katun dan rayon juga printing pigment untuk kain sintetik menggunakan mesin Rotary Print buatan Eropa. Memproduksi secara masal dengan kecepatan sampai 70 m/menit hasil sempurna. Biaya produksi lebih murah hasil maksimum, dapat kita bandingkan dengan cara konvensional yang biaya produksinya mahal.

6.  Proses fixasi baik proses steamer mapun Backing.
     Proses pematangan pewarna reaktif dengan menggunakan uap langsung pada temperatur 102ºC  s/d 105ºC didalam mesin steamer selama 7 menit s/d 9 menit. Pewarna pigment proses backing pada temperatur 180 C- 200 selama +/_ 0.5 menit
MENGGUNAKAN MESIN STEAMER ARIOLI DAN STORK

Steamer adalah mesin untuk proses fiksasi dari proses printing reaktif di kain katun dan rayon. Uap dimasukan langsung keruang steamer sampai temperature 102⁰C ditaham maksimun 106⁰C.  Jumlah uap tergantung besar ruangan kira2 1200 kg/jam. Kain hasil produksi printing reaktif untuk fiksasi dibutuhkan waktu berada di ruang steamer 8 menit sampai dengan 10 menit. Keluar dari ruang steamer kondisi kai lembab menandakan uap masuk keserat kain dengan sempurna. Kesempurnaan hasil fiksasi bila sedikit zat warna yang terbuang dan warnanya solid.  
Proses fiksasi kain polyester printing disperse dibutuhkan uap dan panas dari oil heater temperatur 180C
7.  Pencucian dan Pengeringan
 Hasil fiksasi proses reaktif, kain dicuci dengan urutan sebagaiberikut:
1.    harus masuk ke air dingin sampai hampir bersih.
2.    Kedua masuk ke air panas dan pemberians abun dan ke air panas lagi.
3.    Ketiga pembilasan dengan air digin, disini kain benar-benar sudah bersih.

Tujuan mencuci ini adalah menghilangkan zat2 warna yang tidak terfiksasi dan pasta / pengental dyestuft, sehingga tidak terjadi luntur maupun kaku akibat sisa dari  pewarna dan pengental ( aljinat ) 

8.   Resin Finish dan Seting lebar
    Mesin Stenter ini digunakan untuk proses seting finish menggunakan chemical seperti resin finish berupa: pelembut, penebal agar kain terasa berisi, lembut dan tidak terkesan getas. Hasil proses finishing harus sempurna, susunan serat kain tidak boleh miring maupun melengkung dan lebar harus sama.
PROSES FINISHING CHEMICAL.

Proses finishing kain katun dan rayon menggunakan chemical. Cara dipres dengan 2 buah padder kemudian masuk ketenter set lebar dan pengeringan. Kualitas produksi ditentukan pemakaian standard resep, kecepatan, proses kain sebelumya. Untuk memastikan hasil produksi sempurna harus diperiksa secara




terus menerus dengan cara depegang dan dirasakan kelembutannya, ketebalan dan tidak getas 
9.  Calendering ( Efect strika ) atau sanforize ( lembut tanpa effect strika ).

      Proses membuat kain tampat lembut dan berefek setrika juga kontruksi kembali stabil
MENGGUNAKAN MESIN CALENDER

Proses Calendering adalah proses finishing mekanis. Kain katun dan rayon diproses dengan cara dipress oleh rol yg dipanaskan, satu lagi dengan rol teplon akan menghasilkan efek strika, licin, halus dan lembut. Hasil akan sempurna tetap dipengaruhi proses sebelumnya. Pada intinya proses ini penyempurnaan dari proses finish chemical


10. Inspecting dan roling.

     Semua hasil produksi harus diinspeksi untuk memisahkan hasil yang tidak sesuai        dengan persyaratan kemudian diroll untuk siap dikirim ke pelanggan
Menggunakan mesisn rolling dan inspection

Inspecting dan rolling, hasil kain katun dan rayon yang telah diproduksi sampai finish kemudian harus diinspeksi sesuai standart yg ada disini. Yang telah memenuhi syarat maka kain dipacking dan dikirim.



III.         Keterangan Tahapan Proses Printing
1.     Persiapan kain.
Pengertiannya adalah kain yang akan diproses printing harus benar2 memenuhi kreteria untuk proses printing sbb:
a.  Penyerapan harus baik  yaitu bebas dari kandungan kanji, minyak dll diuji dengan meneteskan larutan zat warna yg sudah diencekan bila hasil tetesannya seperti air didaun talas atau tetesan tidak bulat dan lama menyerapnya berarti tidak layak untuk proses printing. Untuk test kanji ada larutan khusus yg biasa dilakukan pada sa'at proses Pretreatment
b.   Serat harus lurus yaitu serat tidak melengkung atau miring, hal ini bisa terjadi saat proses pretreatment. Dimesin Stenter selalu dilengkapi alat / mesin WEFT STRAIGHTENER yang dipasang setelah Padder dan sebelum masuk ke Chain / klip yang berfungsi untuk meluruskan serat yang melengkung atau miring dari proses sebelumnya.
c.   Lebarkain harus sesuai standard missal 44 inch, 59 inch dan 98 inch sehingga ketika proses printing, lebar area printing sama dengan lebar kain yang telah disiapkan.
d.      Kartu data kain harus ada. Misalnya: Rayon 68x68/30s lebar 63 inch, Cotton 120x60/40s 62 inch proses scouring bleaching BW, Optic, jumlah kain mis 5000 m dll
e.   Kain dibacher yang hendak diprinting, diletakan didepan mesin printing lurus dengan batas kanan kiri screen printing yg terpasang.
2.     Persiapan Design dan Trace.
2.1       Input Order trace dan Design
2.1.1           Berupa original design kain hasil produksi perusahaan textile lain
2.1.2           Berupa arahan gambar dari poster, kertas kado, iklan dll
2.1.3      Copy paste gambar dari media electronic mis: hasil download, kiriman dari WA dan Website.
2.1.4       Copy paste gambar dari media electronic mis: hasil download, kiriman dari WA dan Website.
REVIEW ORDER DESIGN TRACE
2.1.5   Yang berupa original dari kain disesuaikan terhadapa ketentuan proses  diperusahaan printing textile dimana mau di print
2.1.6            Arahan yang berupa gambar, poster dan hasil download diatur sesuai  ketentuan no. 1 diatas dan efek proses design diarahkan / disesuaikan prosess  printing textile
Dengan adanya proses perubahan ukuran dan jumlah warna yang terjadi setelah penyesuaian terhadap ketentuan proses textile diinformasikan ke Buyer, hal ini bisa batal maupun berlanjut proses printing

2.2  Design dan Trace
2.2.1       Membuat Design Motif Textile.
2.2.2   Untuk membuat design textile harus menggunakan software,jenis software design seperti Software Adobe Photoshop, Corel Draw  dan Anseries.  Di pabrik textile pada umum banyak menggunakan jenis software adobe photoshop dan anseries.
2.2.3     Untuk membuat design baru  dengan menggunakan  1 jenis software missalnya  pakai software Adobe photohop maka sidesigner memerlukan  waktu  lebih lama,tergantung ketrampilan  si pengguna itu  sendiri    karena software Adobe Photoshop ini banyak langkah2 yang harus dilalui  dibandingkan  dengan software anseris. Tapi bagi yang trampil menggunakan beberapa software maka Designer  akan lebih cepat menghasilkan  designya dan kualitasnya akan lebih baik. Bagi Designer textile yang terbiasa dengan kerja  target dengan tuntutan  jumlah design yang dihasilkan dan design yang terjual tentu banyak menggunakan software gabungan. Penggunaannya  disesuaikan karakter design tersebut. Pada umumnya mereka menggunakan 3 software andalannya yaitu Adoft Photoshop, Anseries dan Corel Draw guna menghasilkan design yang lebih banyak. 

Dengan sotware Adoft photoshop inilah para Designer membuat motif tanpa henti untuk ditawarkan ke buyer. Semakin bayak motif yang diawarkan semakin besar peluang yang akan di order dan dicetak kekain.
Dengan menggunakan software Anseries para tracer menggambar design original dari buyer untuk disesuaikan dengan ukuran mesin printing 



2.2.4    Tracer / Sparasi Warna

Separasi warna /pemisahan warna dalam bahasa dunia textile disebut tracing.
Tracing adalah pemisahan warna dari original design sehingga menghasilkan file trace 
yang sudah sesuai ketentuan  standart proses printing baik ukuran, warna maupun 
teknik2 trace lainnya.

Pemeriksaan hasil trace dilakukan untuk mengecek kesesuaian proses trace yang sudah 
dilakukan dengan ketentuan standart di perusahaan tersebut sehingga memenuhi syarat 
dan ketentuan untuk proses pembuatan Strike off ( S/O ) atau untuk pembuaatan Screen
 produksi apabila design dinyatakan OK ( ACC Buyer )


2.2.5   Hasil Trace yang telah dipisahkan warnanya

Warna 1


Warna 2

Warna 3

Warna 4

Warna 5



2.3      Mencetak hasil Trace ke PC

Tujuan mencetak hasil trace dalam bentuk Print Color ( PC ).
untuk dijadikan pedoman kesesuaian motif dan jumlah
warna dalam proses pembuatan S/O atau proses produksi di 
mesin printing rotary. Hasil print color terkadang warnanya 
bisa berbeda anta printer 1 dengan printer lainnya, untuk 
mengatasi hal tersebut biasanya perubahan warna cukup 
ditempelkan di tempat warna yang akan diganti.

2.4     Mencetak Hasil trace ke kertas Kalkir
Tujuannya dalah mencetak tampilan positif  hasil trace setiap screennya dimedia kertas  kalkir. Dengan menggunakan printer Laserjet sesuai total jumlah screen dalam 1 desaign.
 Contoh ini adalah 1 Design dengan 8 kertas kalkir
   

 





3.     Pembuatan Rotary Screen Engraving.

3.1         Proses Rounding

Proses rounding ini hanya untuk rotary screen baru. Rotary screen baru dibagian ujung screen  kanan dan ujung kiri dimasukkan ring agar screen tetap bulat silinder kemudian dimasukan keruang panas Mesin Polymerize pada temperature 180ºC selama 1 jam 30 menit terus menerus dan disirkulasi merata. Sirkulasi udara panas arah  putaran dari atas didaorong kewawah dan dihisap lagi dari bawah keatas 
                         
Polymerrize
Screen bekas pakai dan sudah distripping dihangatkan agar screen benar-benar kering, sebelum diproses berikut dengan tujuan hasil sempurna. 
Hasil Rounding
Rounding adalah sreen baru sebelum proses berikutnya terlebih dahulu dipanaskan. Ketika mau dimasukkan keruang panas, bagian dalam screen ujungnya diberi ring agar tetap bulat.


                               
Polymerize ( Curing )
Sirkulasi udara panas

3.2        Shoping ( penyabunan dan pembilasan )Mesin Coating Rotary Screen
Pembilasan dengan memberikan sabun dengan tujuan semua kotoran yg mengandung minyak dll harus hilang dari rotary screen dengan tujuan hasil coating merata dan ketebalan seragam. Setelah shoping kemudian dikeringkan dengan udara panas temperatus lebih kurang  40ºC selama kurang lebih 20 menit didalam ruangan Polymerizer atau dengan mesin Climatizer

4       Proses Coating

Photo Emulsion ( Textile Engraving Chemical Of Rotary Printing )
Mesin Coating Rotary Screen adalah  alat untuk memberikan lapisan emolsi dibagian permukaan screen rotary segala ukuran Mesh  sepanjang screen dengan ketebalan yang sama, jarak 2.5 Cm dari pinggir bebas dari emulsi karena bagian tersebut untuk merekatkan  lem ke endring.
Emulsi ini sifatnya: mudah, sangat lembut dan ketebalan sama pada permukaan screen rotary
Warna emulsi terdiri dua warna tergantung jenis obatnya yaitu  yang warna mentahnya merah akan menjadi merah tua setelah dibacking panas ( Polymerization ) dan yang warna mentahnya biru akan menjadi biru kekuningan
Hasil coating setelah polimerisasi selama 2 jam dengan temperature 180ºC tahan terhadap mekanis maupun kimia
Pemakaian:
Emulsi dicampur dan diaduk dengan sensitizer sehari sebelum digunakan atau semalaman diletakan ditempat yang dingin dan kering. Untuk mendapatkan hasil lapisan yang rata dan ketebalan yang seragam, ambil emulsi merah atau biru 1 Kg dan ambil juga sensitizer 50 gram. Diaduk bersama untuk beberapa lama hingga warna emulsi berubah hijau terang merata. Viscositas emulsi dapat dirubah dengan menambahkan air aquades tergantung mesh screen dan teknik coating. Saring emulsinya dengan monel T95 dan tutu selama 1 jam ditempat dingin dan gelap dengan demikian gelembung udara akan menghilang.

Coating dengan mesin
Dalam metode ini emulsi printing textile berjalan  secara otomatis dengan kecepatan berlahan dan sama dari atas kebawah membentuk lapisan halus diantar emulsi dan screen. Viscositas dapat diubah dengan menambahkan air suling ( aquades ) disesuaikan kebutuhan /hasi mesin.


PROSES COATING ROTARY SCREEN



Coating Tangan
Ring dimasukan kedalam screen dari ke dua sisi atas dan bawah . Rotari Screen tersebut diletakan tegak lurus dan squegee karet melingkar berisi emulsi dimasukak ke screen bagian luar, kemudian ditarik keatas secara berlahan dan dikeringkan dengan AC Climatizer. Setelah disentuh terasa  kering maka bisa dilanjutkan coating ulang dengan  cara yang sama  seperti diatas, samapi  3 s/4 kali tergantung hasil dan ukuran Mesh screen.

Coating ke Monel ( screen datar) untuk S/O

  


Screen terdiri dari dua bagian utama yaitu bingkai (frame) dan kain screen (sering disebut kasa / monel ). Bingkai dapat terbuat dari kayu atau alumunium. Kali ini kita hanya akan membahas rangka yang sering digunakan yaitu bingkai yang terbuat dari aluminium. Bahan dari aluminium lebih tahan terhadap air, tidak mudah melengkung, ringan dan awet

Menentukan ukuran
Tentukan dulu ukuran bingkai yang akan dibuat. Ukuran bingkai bervariasi, ada yang kecil untuk desain yang kecil hingga besar untuk bikin strike off ( S/O ) sprey. Ukuran bingkai disesuaikan dengan besar kecilnya desain yang akan dicetak. Ukuran biasanaya 460 x 560 mm, 570 x 770 mm, 770 x 980 mm dst tergantung kebutuhan.


Membuat bingkai
Setelah menentukan ukuran yang akan dibuat, langkah selanjutnya adalah membuat bingkai.beli bahan aluminium holo ukuran 25 x 35 mm titik temunya dilas atau lebih baik pesan tempat membuat bingkai .

 

Memilih kain screren ( monel )
Setelah bingkai siap, pilihlah kain screen (monel ) sesuai kebutuhan. Monel ini memiliki kerapatan yang berbeda-beda, tergantung dari detail yang diperlukan saat menyablon. Ada beberapa jenis ukuran mesh monel, Pada dasarnya kalau mau digunakan untuk mencetak ke kain sebai S/O yang akan diberikan keBuyer cukup dengan Monel ukuran T95 dan hasilnya cukup bagus dan bisa mengimbangi ketika printing dengan rotary screen mesh 125 s/mesh 165.

Memasang MonelT95
Bentangkan monel pada alat penarik monel bidang yang datar. Pasang bingkai diatas monel dan pastikan saat mengelem dari bingkai ke monel bahwa monel benar2 membentang kencang rata ( tidak boleh ada yg mengkerut ).



AC Climatizer ( backing Dingin )
Backing dingin adalah untuk mengeringkan  emulsi discreen  dengan memasukandidalam  ruangan AC Climatizer  yg didinginkan dengan AC, disirkulasi agar udara dingin tersebar merata keseluruh ruangan dengan mendorong udara dingin dari atas kebawah dan terus menerus sampai sentus terasa kering.






5        Rotary Screen Engraver
5.1   Exposuse mengunakan mesin Inkjet Rotary Screen

Proses ini adalah mencetak gambar dengan tinta kepermukaan screen yg telah diberi emulsi. Setelah selesai mencetak kemudian screen tersebut disinari dengan sinar UV. Bagian yg tidak tercetak akan mengelupas/rontok ketika diguyur/ disemprot dengan air dan bagian yg tidak tercetak akan mengeras ketikan disinari dengan sinar UV, maka terbentuk lah motif yang sesuai denga design yang dinginkan, kemudian langsung disinari dengan sinar UV di mesin ini juga. Namun bisa expose dengan menggunakan kusus mesin expose sehingga mesin Inkjet Rotary Screen bisa proses berikutnya tanpa kehilangan waktu expose. 

Berfungsi mentranfer file gambar ke rotary screen menggunakan tinta
Inkjet rotary engraver adalah alat untuk mentranfer file gambar ke rotary screen menggunakan tinta.
Rotary screen yang telah diproses oleh mesin inkjet rotary engraver menggunakan tinta dan menuju proses selajutnya yaitu expossure
                

5.2      Expose menggunakan DLE ( Digital Light Exposing ) Rotary Screen Engraver.

Proses ini adalah yg tidak jauh berbeda dengan Inkjet Rotary Screen. Yang menbedakan adalah yang dipancarkan adalah sinar UV nya.

DLE ( Digital Light Exposing ) Rotary Screen Engraver
DLE ROTARY ENGRAVER
SINAR UV DARI DLE
   




5.3      Mengembangkan Emulsi di Screen

Segera setelah expose, rotary screen diambil untuk pemekaran emulsi yang tidak kena sinar UV di mana screen direndam dalam air selama 5 sampai 10 menit. Untuk Inkjet Emulsi yang akan dilepas ditutup oleh tinta dan yang terbuka kena sinar UV sehingga yg disinari oleh sinar UV akan mengeras sementara yang tertutup tinta akan rontok ketika dicuci. Kalau menggunakan mesin DLE emulsi yang dipertahankan langsung disinari dengan sinar UV sehingga bagian yang tersinari akan langsung mengeras dan tidak tersinari akan emulsi akan rontok. Setelah direndam, emulsi disemprot dengan air bertekanan rendah dan lembut merata sehingga bagian yang tidak kena sinar UV akan rontok sementara tekanan air tadi jangan sampai merontokan yang terkena sinar UV karena keluar dari expose belum keras sekali ( belum matang ). Matangnya setelah dibacking mesin Polymerize.

SCREEN SIAP PRINTING
DIRENDAM AIR PANAS SEBELUM STRIPING


5.4      Polymerisasi ( Mematangkan Emulsi )
Setelah screen dicuci  & kering (pada suhu kamar) itu dimasukan mesin polymeriser (Heater) untuk mematangkan emulsi yang belum mengeras. Suhu di ruang harus 170 ° C sampai 180 ° C. seluruh & konstan & screen harus dimasukan dalam ruangan mesin polymerise untuk setidaknya satu & setengah jam yang bisa dijamin ketahanan yang cukup untuk Tekstil Printing Chemicals. Harus dipastikan bahwa suhu dipertahankan sepanjang waktu didalam ruang tersebut merata dan pada temperatur yang telah diatur. Umumnya terjadi bahwa suhu dalam ruang bervariasi antara atas dan bawah. Untuk menghilangkan ini diinginkan untuk mengubah layar setelah 45 menit.
Perlu diamati bahwa warna screen adalah seragam di seluruh dari atas ke bawah setelah dipanaskan, jika screen di bawah-beda & menciptakan masalah. Hal ini di sini bahwa screen mengakuisisi kimia akhir & sifat mekanik.



Polymerisasi ( Mematangkan Emulsi )
Polymerisasi ( Mematangkan Emulsi )

5.5     ENDRING GLUEING MACHINE: 
Mesin ini berfungsi untuk memasang endring ke dua sisi kanan kiri screen dengan cara memberikan lem ( Araldit ) dititik pertemuan anatara screen dengan endring. Saat pemasangan/ pengeliman scos yang ada di screen harus dengan coakan baik kanana Maupun sisi kiri ( segaris ). Ketika screen tersebut dipakai proses diprinting dan ketemu gambar dengan screen yg lain bisa pas ( tidak ada mis print ). Pemasangan endring ke rotary screen harus benar2 sejajar dan lurus. Kanan kiri endring ( pertemuan endring dan screen ) dipanasi dengan pemanas ( heater dari listrik )  menghasilkan pemanasan yg merata disekeliling endring yg juga dikontrol batas pemanas dengan thermostats dan  timer.
Hal yg menjadi perhatian ketika pengeliman ending:
    1. Waktu pengeliman dan kualitas lem
    2. Pengeliman di dua sisi endring menggunakan heater yg dikontrol oleh 2 buah thermostats.
    3. Ketika mengelim kedua endring dengan screen harus seimbang / rata  ketika dijalankan ke mesin printing.
    4. Tanda Cros dan coakan pada screen harus lurus, kiri dan kanan        
Endring Glueing Machine
Tanda Cross dan Coakan 





Bersambung .......

































0 comments:

Post a Comment