Wednesday, October 23, 2013

PENGETAHUAN PROSES PRETREATMENT PRODUKSI TEXTILE DYEING & PRINTING



Pengetahuan Proses Produksi Textile
Pretreatment,  Dyeing , Printing sampai Finishing

PROSES PRETREATMENT, PRINTING, DYEING DAN FINISHING

1. Proses kain persiapan.

Kain yang akan diproses printing maupun dyeing harus memenuhi syarat agar zat pewarna bisa menyerap keserat kain dengan sempurna dan menghasilkan warna yang solid dan berkualitas. Adapun prosesnya melalui beberapa tahapan yaitu:
·         Singeing
·         Desizing
·         Scouring
·         Bleaching dan
·         Mercerizing dan ataucousticsizing dll.
 Dalam tulisan ini proses akan dibedakan berdasarkan jenis kain maupun peruntukannya  dan  saya akan bahas proses kain jenis Cotton, Cotton spandex, Rayon, TC, CVC  dimulai dari proses persiapan kain grey

a. Singeing ( Bakar Bulu )

Singeing adalah proses membakar bulu-bulu yang ada dipermukaan kain maupun disela-sela rajutan hingga bersih. Bulu-bulu tersebut ditimbulkan karena adanya tegangan dan gesekan pada benang lusi ketika proses pertenunan. Pada proses produksi bulu-bulu ini mempengaruhi mutu hasil proses produksi, baik untuk putihan, dyeing ( pencelupan ) maupun Printing maka bulu-bulu tersebut harus dihilangkan dengan proses bakaran bulu.
    Kain yg akan dibakar bulu-bulunya harus melalui dua posisi sikat yg lembut terlebih dahulu agar bulu-bulunya berdiri  sebelum melewati nyala api. Pembakaran bulu ini menggunakan api dari pencampuran udara dengan gas, tekanan gas antara 6 mBar s/d 18 mbar tergantung dengan kecepatan kain yg lewat dipermukaann api dan ketebalan kain Sedangkan tekanan udara sekitar 80mBar s/d 100 mBar.  Kecepatan kain yg melewati permukaan api antara 35m/menit s/d 130m/menit. Nyala api harus berwana biru kehijauan dan kesan tajam, api berwara kuning menghasilkan pembakaran kurang sempurna karena api tidak bisa menembus anyaman kain dan akibatnya bulu-bulu itu akan muncul kembali ketika proses 
berikutnya. 

  Bulu sebelum dibakar 
Setelah Bakar Bulu

                                                 
                                                                   


b. Desizing ( Penghilangan Kanji )


Proses bakar bulu dan buang kanji.
Proses penghilangan kanji ( Desizing ) bertujuan untuk menghilangkan kanji yg terdapat pada bahan berasal dari proses pertenunan. Karena kanji itu penghambat proses pewarnaan, dengan adanya kanji kain tidak bisa  menyerap cairan apapun dan hanya mengambang seperti air disiramkan ke daun talas. Kandungan kanji harus benar-benar bersih dari kain agar bisa menyerap cairan atau zat warna dengan cepat karena saat proses produksi dyeing maupun printing pada kecepatan sampai 60m/menit harus bisa menyerap pewarna. Kain yang akan dihilangkan kanjinya dimasukan kedalam bak cairan yg berisi enzim pada temperature 85-90⁰C secara kontinu melalui roll padder ( diperas ) dengan pick up > 100%  agar cairan enzim tetap basah langsung ke beatcher digulung dengan panjang bisa mencapai +/_ 5000 m. Selanjutnya kain yang telah digulung dalam beatcher dan dibungkus plastic ( dibacem/diperam ) kemudian diputar dengan kecepatan 8 m/menit selama minimal 8 jam. Putaran beatcher bertujuan cairan tidak turun habis namun bergerak merata diseluruh kain hingga waktu yg telah ditentukan. Setelah waktunya mencukupi kain tersebut dicuci dengan menggunakan air panas 95⁰C sampai bersih dan sudah tidak ada lagi kandungan kanji dikain.

Bak enzim yang dipanaskan 85-90⁰C
Pada saat ini proses Singeing ( bakar bulu ) dan desizing ( penghilangan kanji ) merupakan proses semi kontinyu yaitu Kain masuk kemesin bakar bulu melalui sikat dilanjutkan pembakaran bulu lalu masuk larutan enzim dipad ( peras ) dan digulung pakai roll / dibatcher.  Batcher diambil dari mesin di bawa kepemutar batcher  lalu dibungkus plastic dan kemudian diputar ( dibacem ) dengan kecepatan 8 m/menit selama minimal 8 jam.

Resep Enzyme
-Enzyme
-Pembasah
-Squestering
Pembasaha berfungsi memudahkan Enzyme masuk keserat kain dengan cepat  
Squestering berfungsi membantu netralisir kandunga Fe yg ada air maupun dikain agar saat proses scouring tidak terjadi pinhole, meskipun sa'at proses scouring tetap memakai squestering

Enzym bisa buat sendiri apabila mau lebih murah
Siapkan:
Aquqzyme Ultra 1200L ( bahan ini adalah bahan mentah/biangnya semua enzyme yg dijual dipasaran ), Anti jamur, Garam ( garam laut yg banyak dijual dipasar ) dan Air. Garam dilarutkan terlebih dahulu dengan air kemudian masukan Aquazyme dan Anti jamur. larutan harus netral PH 6-7

c. Proses Scouring.

Scouring & Bleaching Pada Kain Cotton , TC dan CVC
Proses Scouring bertujuan menghilangan komponen penyusun serat berupa: minyak, lemak, lilin ( wax ), debu dan kotoran-kotoran kain yang menempel serat kain.
Proses Bleaching
Proses bleaching bertujuan menghilangkan biji-biji kapas, pigmen-pigmen warna alami pada serat kapas yang berwarna cream kecoklatan menjadi putih.

Keterangan masing-masing  bak dan fungsinya pada Mesin Benninger :

Washer pertama berisi  air yang dipanaskan sampai  temperature antara  90⁰C - 95⁰C.
Washer  kedua berisi air yang dipanaskan sampai temperature antar 85⁰C - 90⁰C.
Impacta adalah berisi larutan chemical sebagai obat scouring Bleaching. Berisi jenis obat yg dilarutkan berupa: H₂O₂, NaOH, Stabilizer, Wetting Agent dan Squestering.
Steamer adalah box diisi uap dengan tekanan 550 mBar temperature 102⁰C, di dalam box  ini berupa rol-rol berjalan( berputar ditempat ) sehingga bisa menampung tumpukan kain berjajar samapi sebanyak 2700 m.
Washer ketiga  berisi  air yang dipanaskan sampai temperature antara  90⁰C - 95⁰C.
Washer keempat  berisi  air yang dipanaskan sampai temperature antara  90⁰C - 95⁰C.
Washer kelima  berisi  air yang didalamnya terbagi menjadi tiga bak bisa menjadi satu bagian dengan overflow mengalir dari belakang kedepan dan juga bisa overflow masing-masing bak.  Di washer kelima ini bak pertama diisi air yg dipanaskan kira-kira 60⁰C, bak kedua diisi air dinginkira-kira 30⁰C  yang diberi larutan Asam dengan kadar keasaman  air dijaga secara outomatis dengan PH 6,5 s/d 7, dibak larutan asam kondisi air tidak boleh panas. Bak ketiga berisi air dingin 30⁰C tanpa larutan apapun sebagai air pembilas segala kandungan kotoran maupun keasaman dan alkali menjadi netral.


GAMBAR ALUR PROSES SCOURING & BLEACHING.
Proses scouring & bleaching adalah proses pencucian kanji sebelum masuk ke bak kimia dan masuk keruang steamer. Diruang inilah proses kimia, menghilangkan minyak dari kapas, menghilangkan biji kapas, membersihkan warna alam dan memutihkan kain. Kesempurnaan hasil ditetukan oleh serapan cairan yg cepat, biji2 kapas hilang, warna putih dan tidak terjadi lipatan permanen. Semua ketentuan ini menghasikan kesempurnaan pada sa’at proses printing dan dyeing


Proses Scouring & Bleaching kontinyu Menggunakan Mesin Benninger

Scouring & Bleaching proses kontinyu yaitu proses scouring dan proses bleaching kain rajut Cotton, CVC, TC dilakukan secara bersamaan sehingga hasil lebih cepat, pemakaian energy lebih hemat dan biaya lebih murah.
       Kain Grey yang sudah selesai diproses di Bakar bulu, buang kanji dan sudah cukup waktu batchingnya  maka kain tersebut disiapkan ke Mesin proses Scouring & Bleaching ( lihat gambar)
Jalur kain proses scouring & bieaching terlihat pada gambar diatas. Rol padder pertama berfungsi menarik kain dari batcher menuju ke washer pertama berisi air panas pada temperature 90⁰C - 95⁰C agar kanji dikain yg sudah dibacem langsung larut tercuci dan diperas/dipad  melalui rol-rolpadder yg ada diwasher, Washer 1 s/d 4 terdiri dari 3 roll squeegee dan 1 roll padder penarik. Dilanjutkan ke  washer kedua untuk dicucilagi namun temperature sedikit lebih rendah 85⁰C - 90⁰C karena keluar dari washser kedua kain harus dingin dibantu penyemprotan air bersih dingin sebelum dipad.
     Dilanjutkan proses ke Impacta, kain harus dingin ketika masuk keimpacta dan didalam impactapun temperature max  45⁰C. Pict up in 70% dan pick up out 90%. Juga kain yang masuk ke impacta harus bersih dari kanji agar tidak menghalingi masuknya chemical keserat kain tersebut dan akan mendapatkan hasil yang sempurna. Didalam impacta larutan chemical tidak boleh didiamkan selama lebih dari 30 menit,  karena campuran chemical itu akan bereaksi terus dan bila waktunya terlalu lama diimpacta tanpa ada pergantian yg baru secara kontinyu maka ketika masuk ke steamer sudah tidak bereaksi lagi secara maksimal ( sudah bereaksi sebelum dipakai ). Cairan kimia yang masuk ke impacta bersamaan menggunakan dosing pump dengan aliran sesuai resep yang telah ditentukan berdasarkan berat kain dan kecepatan mesin.
       Dari impacta kain masuk kedalam box steamer dan dimasukkan uap dengan tekanan 55 mBar pada temperature 102⁰C , kain dimasak didalam steamer selama antara 15 meni s/d 30 menit tergantung tebalkain dan banyaknya biji kapas. Lamanya waktu juga disesuaikan dengan resep yang dipakai yaitu perbandingan H₂O₂, NaOH dan Stabilezer, jangan sampai kain sudah keluar dari steamer chemical belum selesai reaksi atau baru setengah dari waktu yang telah ditentukan sudah selesai reaksi, ini namanya pemborosan dan hasil tidak sempurna. Untuk mengetahui bahwa reaksi belum selesai bisa diuji dengan mengambil sampel kain yang keluar dari steam langsung ditest dengan tes kadar H₂O₂ yang tersisa dikain tsb. Keluar kain dari steamer harus keadaan kain masih panas langsung masuk ke washer 3 dengan temperature 90⁰C - 95⁰C dan dilanjutkan ke washer 4 dengan temperature 90⁰C - 95⁰C. Proses dibox steamer tersebut diatas adalah proses scouring dan Bleaching bersama’an.
        Dari washer 4 masuk ke washer 5 yang terdiri dari tiga bagian yaitu sekatan pertama air dipanasi dengan temperature sekitar 60 C agar tidak memanasi sekatan kedua yang airnya tidak boleh panas karena sekatan kedua berisi asam yang mudah menguap bila pada temperature panas. Fungsi asam disini bertujuan untuk menetralisir kain yang masih bersifat alkali ketika proses scouring dan bleaching menjadi netral PH 7 selanjutnya masuk kesekatan ketiga yaitu pembilasan dengan air tanpa dipanaskan. Lalu keluar dengan batching atau melalui plaiter masuk kelori. Hasil proses scouring dan bleaching diambil sempelnya dan diuji yaiti masih adakah kanjinya, biji kapasnya, keasamannya, penyerapannya dan putihnya.

d. Mercerized

Proses Mercerized / coustisasi bertujuan meningkatkan kualitas kain cotton dan rayon.

Mesin Mercerized Wakayama
Tenter Mercerized

Pedder Mercerized
Kain Cotton yang akan diproses mercerized terlebih dahulu diproses bakar bulu, buang kanji, scouring dan bleaching. Kain Cotton dimasukan kedalam larutan soda coustic ( NaOH ) kadar tinggi 26Be - 30⁰Be dalam waktu 40 detik akan mengakibatkan serat menggelembung berbentuk silinder yang sebelumnya serat tersebut bisa berbentuk pipih atau bulat-bulat macam kacang ( melintir ) kearah lebar dan menyusut kearah panjang karena tegangan arah panjang tidak terjadi, Penggelembungan akan sempurna bila diberitegangan ( tension pada tenter mesin mercerized ) kearah lebar selebar kain asal dari weaving setelah dicuci dengan menyemprotkan air panas dan divacum. Pencucian harus bersih dari kandungan alkalinya  sebelum masuk kebak pencucian berikutnya. Kadar air dibak berikutnya kira – kira tinggal 3⁰Be. Pemberian tegangan selebar kain asal bertujuan lebar kain pada saat proses sampai akir tidak mengalami banyak penyusutan lebar dari ukuran yang sebenarnya.

Hasil Kain Proses mercerized akan diperoleh sbb:

  • Penggelembungan serat kain akan meningkatkan daya serap terhadap zat warna 
  • Daya serap naik menjadikan zat warna terserap keseluruh serat dan warna menjadi solid
  • Menamabah kekuaatan tarik kain
  • Ukuran kain lebih stabil ( tidak banyak susut )


2. PROSES PRINTING DAN DYEING.

a. PROSES PRINTING ROTARY


Rotary Print  adalah suatu  proses mentansfer pasta warna kepermukaan lembaran kain menggunakan rotary screen sesuai design.  Jumlah warna yang di cetak sama dengan jumlah screen yang digunakan, untuk motif karakter tertentu dalam 1 warna bisa lebih dari 1 screen. Misalnya:warna hitam dipakai blok dengan raster, terkadang harus dipisahkan karena keduanya membutuh tekanan rakel yang berbeda. Di mesin rotary print  jumlah screen atau warna maksimum 16 warna tetapi pada umumnya hanya 12 screen. Banyak perusahaan memilih mesin printing rotary karena bisa jalan printing kain dengan kecepatan tinggi, sehingga bisa menghasikan lebih banyak dibandingkan dengan mesin printing plat. Rotary print sebagai mesin produksi masal.


Persiapan proses printing meliputi sbb:
  • Design. Disisni gambar didesign atau ditrace sedemikian rupa agar bisa diterapkan keproses printing. Baik pemisahan warna maupun ukuran linkaran  ( lebar gambar ) sesuai diameter stadard screen. Design dibuat berupa file gambar untuk dikirim keproses Inkjet dan DLE rotary Engraver.
    Proses design dan trace untuk diproses ke Engraving
    Designer dan Tracer
    Proses pembuatan design dan trace untuk gambar ulang sesuai ukuran printing rotary dan pemisahan warna
  • Engraver. File gambar yang ditranfer ke mesin sudah dilakukan pemilahan warna. Kemudian dicetak satu persatu kerotary screen menggunakan mesin DLE atau Injet rotary engraver. Proses pencetakan melalui penyinaran menggunakan sinar UV atau menggunakan tinta yang masing-masing mempunyai kelebihan dan kekurangannya. Menggunakan tinta hasil cetakan terlihat tetapi dengan sinar tidak terlihat jelas. Kemudian dilanjutkan, penyemprotan, pemanasan, pasang endring dan pemeriksaan.
    Proses pemindahan file gambar ke rotary Screen menggunakan mesin DLE dan Inkjet Engraver
    Proses DLE dan Inkjet Engraver
    Prose pemindahan file gambar di Rotary Screen menggunakan mesin DLE dan Inkjet Engraver.
  • Dilaboratorim pencarian resep warna menggunakan Color matching dari Macbeth. Selanjutnya dibuat pasta warna sekala kecil ( ukuran gelas ) dan disablonkan kekain yang sama dengan kain yang akan diproduksi
  • Didapur obat, resep warna yang sudah sesuai hasil dari laboratorium dibuat dengan sekala produksi mengikuti kebutuhan produksi dengan perhitungan open area. Dari skala kecil kebesar mungkin akan timbul perbedaan warna maka dengan demikian sebelum produksi harus ditest.
  • Persiapan kain. Kain siap printing yaitu serat kain lurus dan tidak melenkung, kering dan dingin. Lebar kain diseting harus mengikuti lebar rotary screen.
  • Perkembangan baru. Pembuatan warna yang cenderung berulang sebaiknya membuat standard warna. Keuntungannya: sekali buat bisa banyak. Bila kelebihan bisa untuk design berikutnya yang warnanya sama. Masih banyak lagi penghematan. 

Proses Fiksasi Printing Reaktif.
Proses ini mempermanenkan warna yang sudah masuk keserat kain. Warna utama yang masuk keserat tidak akan pudar ketika dicuci, yang hilang hanya zat warna yang tidak masuk keserat dan zat pembantu proses printing.
Fiksasi zat warna reaktif menggunakan mesin Steamer. Kain katun dan rayon umumnya proses reaktif. Mesin dipanaskan dengan uap langsung dan tidak langsung. Mesin dipanaskan sampai 102⁰C dengan jumlah uap sampai 1300 kg / jam. Uap tidak langsung untuk memanasin diding bagian atas, tempat kain masuk dan kain keluar, agar tidak terjadi tetesan uap yang mencair. Uap langsung untuk proses fiksasi yaitu uap masuk keserat kain dan bereaksi. Kain hasil proses printing reaktif diperkenankan masuk kedalam ruang mesin steamer bila temperature sudah mencapai 102⁰C. Proses fiksasi dibutuhkan waktu 7 – 8 menit didalam ruang. Kain yang keluar dari steamer seharusnya terasa lembab, menandakan proses sudah benar.

b. PROSES DYEING DI KAIN KATUN DAN RAYON.

Keunggulan Mesin CPB Kusters.
Menggunakan mesin CPB (Cold Pad Batch ) hight technology padder Kusters Jerman. Biaya proses produksi celup paling murah dan kualitas terbaik. Mesin ini menggunakan 2 swimming rol padder karet lembut. Hight Technolgy swimming rol memakai tekanan hydrolik dan pneumatic.
Proses pencelupan warna reaktif yang solid dari awal sampai ujung proses.
Tekanan padder kiri, tengah, kanan dikontrol dengan toleransi kecil. Pick up bisa sampai 65%,bila tekanan tidak sama bisa di setel, membuat hasil celupan rata ( tidak belang baik kanan, tengah dan kiri ). Dengan menggunakan mesin ini akan menghasilkan kualitas celupan sangat sempurna. Proses celup reaktif untuk kain katun dan rayon. Menggunakan abat celup larutan alkali dan larutan dyestuff. Perbandingannya 1:4 ( 1 Alkali dan 4 Larutan dyestuff ). Alkali dan dyestuff  dicampur ( menggunakan dosing pump bertekanan dibentukan kekupingan pipa ) menghasilkan campuran yang rata, homogen, 2 input keluar 1 output dan masuk kebak.
Kain RFD masuk kelarutan o bat dibak dan di press dengan padder kemudian masuk keroll batcher. Kapasitas batcher maksimum 2000 m agar waktu baching timenya tidak terlalu jauh antara bawah dan atas sehingga warna dari ujung awal sampai akhir sama.

Proses celup reaktif dikain katun dan rayon menggunakan mesin CPB Kusters
Proses dyeing reaktif  cold pad batch pada kain katun dan rayon. Biaya produksi paling murah dan simple dibandingkan dengan proses celup lainya. Kelemahannya membutuhkan waktu fiksasi lama karena beacher diputar 8m/menit selama 6 sd 24 jam tergantung zat warna yang digunakan. Dengan menggunakan mesin CPB Kusters yg terkenal oleh 2 buah Swimming roll karetnya, bisa pick up 65% sehingga menghasikan produksi yang sempurna.

Fiksasi celup reaktif.

Kain hasil proses CPB  diputar kira-kira  8 rpm. Lamanya pemutaran tergantung jenis dyestuffnya, yaitu antara 6 sd 24 jam agar fiksasi sempurna. Kemudian dilanjutkan ke pencucian. Proses celup CPB lebih ramah lingkungan, karena cairan langsung diserap ke kain dengan pick up 65%, dalam proses pencucian, lunturan dyestuff  sedikt sehingga air cucian tidak terlalu kotor


3. PROSES WASHING DAN FINISHING.

a. Proses washing.


  • Proses washing menggunakan mesin Haspel dan Mesin open width



b. Proses finishing.


Hasil harus lembut, empuk, berisi, tidak susut, lebar seragam dan tidat getas.
Untuk menghasikan produk yang berkualitas dan siap bersaing dipasaran maka proses finishing sangat menentukan. Kemudian harga harus bisa murah kualitas menjadi standard produksi. Pabrik tidak bisa lagi mengandalkan dengan menaikan harga jual meski kualitas terbaik. Harus berinovasi terus menerus menjaga biaya produksi tetap rendah.
Ada dua proses finishing sbb:
  • Finishing cara Chemical. Mesin Stenter ini digunakan untuk  proses seting finish menggunakan chemical seperti resin finish berupa: pelembut, penebal agar kain terasa berisi, lembut dan  tidak terkesan getas. Hasil proses finishing harus sempurna, sususnan serat kain tidak boleh miring maupun melengkung dan lebar harus sama.
    finishing chemical menggunakan mesin Stenter
    Mesin Stenter
    Finishing chemical menggunakan mesin stenter
  • Finishing cara mekanis. Menggunakan mesin sanforize dan Calender. Sanforize mengembalikan kontruksi kain original. Lembaran kain dipress dengan blanked ( rabber tebal ), hasilnya kain menjadi lembut dan tidak susut lagi. Proses finishing menggunakan mesin Calender dengan cara kain dipress oleh 2 atau 3 rol. 1 roll stainlessteel dipanaskan sampai temperatur sesuai kebutuhan dan dipres oleh 1 atau 2 roll teplon. Kedua rol, teplon dan rol staileessteel mempunyai sedikit perbedaan kecepatan. Hasil dari proses ini  ada efek strika.
    Finishing mekanis menggunakan mesin Calender
    Mesin Calender
    Proses finishing mekanik menggunakan mesin Calender Kusters

Kesimpulan:
Semua proses ini menentukan kualitas hasil produksi. Bukan hanya hasil produksi yang baik saja tapi ada tuntutan proses yang efisien segala hal, agar pelanggan tetap setia menikmati hasi produksi yang berkualitas dan lebih kompetitip.Tinggalkan pola lama yang poya dan tetap untung besar, sudah tidak bisa dipertahankan lagi cara tersebut. Kala itu textile jadi produk primadona jadi tidak ada masalah.
Kami sebagai distributor kain textile dari perusahaan ternama maka kami siap bersaing dengan distributor lainnya. Kualitas dan harga lebih murah menjadi andalan kami, karena kami menemukan cara produksi yang efisien.



















0 comments:

Post a Comment