Pengetahuan Proses
Produksi Textile
Pretreatment, Dyeing , Printing sampai Finishing
PROSES
PRETREATMENT, PRINTING, DYEING DAN FINISHING
1. Proses kain persiapan.
Kain yang
akan diproses printing maupun dyeing harus memenuhi syarat agar zat pewarna
bisa menyerap keserat kain dengan sempurna dan menghasilkan warna yang solid
dan berkualitas. Adapun prosesnya melalui beberapa tahapan yaitu:
·
Singeing
·
Desizing
·
Scouring
·
Bleaching
dan
·
Mercerizing
dan ataucousticsizing dll.
Dalam tulisan ini proses akan dibedakan
berdasarkan jenis kain maupun peruntukannya dan saya akan bahas proses kain jenis Cotton,
Cotton spandex, Rayon, TC, CVC dimulai
dari proses persiapan kain grey
a. Singeing ( Bakar Bulu )
Singeing
adalah proses membakar bulu-bulu yang ada dipermukaan kain maupun disela-sela
rajutan hingga bersih. Bulu-bulu tersebut ditimbulkan karena adanya tegangan
dan gesekan pada benang lusi ketika proses pertenunan. Pada proses produksi
bulu-bulu ini mempengaruhi mutu hasil proses produksi, baik untuk putihan,
dyeing ( pencelupan ) maupun Printing maka bulu-bulu tersebut harus dihilangkan
dengan proses bakaran bulu.
Kain yg akan dibakar bulu-bulunya harus
melalui dua posisi sikat yg lembut terlebih dahulu agar bulu-bulunya
berdiri sebelum melewati nyala api. Pembakaran
bulu ini menggunakan api dari pencampuran udara dengan gas, tekanan gas antara
6 mBar s/d 18 mbar tergantung dengan kecepatan kain yg lewat dipermukaann api
dan ketebalan kain Sedangkan tekanan udara sekitar 80mBar s/d 100 mBar. Kecepatan kain yg melewati permukaan api
antara 35m/menit s/d 130m/menit. Nyala api harus berwana biru kehijauan dan
kesan tajam, api berwara kuning menghasilkan pembakaran kurang sempurna karena api
tidak bisa menembus anyaman kain dan akibatnya bulu-bulu itu akan muncul kembali
ketika proses
berikutnya.
|
Bulu sebelum dibakar |
|
Setelah Bakar Bulu |
b. Desizing ( Penghilangan Kanji )
|
Proses bakar bulu dan buang kanji. |
Proses
penghilangan kanji ( Desizing ) bertujuan untuk menghilangkan kanji yg terdapat
pada bahan berasal dari proses pertenunan. Karena kanji itu penghambat proses
pewarnaan, dengan adanya kanji kain tidak bisa
menyerap cairan apapun dan hanya mengambang seperti air disiramkan ke
daun talas. Kandungan kanji harus benar-benar bersih dari kain agar bisa
menyerap cairan atau zat warna dengan
cepat karena saat proses produksi dyeing maupun printing pada kecepatan sampai
60m/menit harus bisa menyerap pewarna. Kain yang akan dihilangkan kanjinya dimasukan
kedalam bak cairan yg berisi enzim pada temperature 85-90⁰C secara kontinu
melalui roll padder ( diperas ) dengan pick up > 100% agar cairan enzim tetap basah langsung ke
beatcher digulung dengan panjang bisa mencapai +/_ 5000 m. Selanjutnya kain
yang telah digulung dalam beatcher dan dibungkus plastic ( dibacem/diperam )
kemudian diputar dengan kecepatan 8 m/menit selama minimal 8 jam. Putaran
beatcher bertujuan cairan tidak turun habis namun bergerak merata diseluruh
kain hingga waktu yg telah ditentukan. Setelah waktunya mencukupi kain tersebut
dicuci dengan menggunakan air panas 95⁰C sampai bersih dan sudah tidak ada lagi
kandungan kanji dikain.
|
Bak enzim yang dipanaskan 85-90⁰C |
Pada saat
ini proses Singeing ( bakar bulu ) dan desizing ( penghilangan kanji )
merupakan proses semi kontinyu yaitu Kain masuk kemesin bakar bulu melalui sikat
dilanjutkan pembakaran bulu lalu masuk larutan enzim dipad ( peras ) dan
digulung pakai roll / dibatcher. Batcher
diambil dari mesin di bawa kepemutar batcher
lalu dibungkus plastic dan kemudian diputar ( dibacem ) dengan kecepatan
8 m/menit selama minimal 8 jam.
Resep Enzyme
-Enzyme
-Pembasah
-Squestering
Pembasaha berfungsi memudahkan Enzyme masuk keserat kain dengan cepat
Squestering berfungs
i membantu netralisir kandunga Fe yg ada air maupun dikain agar saat proses scouring tidak terjadi pinhole, meskipun sa'at proses scouring tetap memakai squestering
Enzym bisa buat sendiri apabila mau lebih murah
Siapkan:
Aquqzyme Ultra 1200L ( bahan ini adalah bahan mentah/biangnya semua enzyme yg dijual dipasaran ), Anti jamur, Garam ( garam laut yg banyak dijual dipasar ) dan Air. Garam dilarutkan terlebih dahulu dengan air kemudian masukan Aquazyme dan Anti jamur. larutan harus netral PH 6-7
c. Proses
Scouring.
Scouring & Bleaching Pada Kain Cotton , TC dan CVC
Proses
Scouring bertujuan menghilangan komponen penyusun serat berupa: minyak, lemak,
lilin ( wax ), debu dan kotoran-kotoran kain yang menempel serat kain.
Proses Bleaching
Proses
bleaching bertujuan menghilangkan biji-biji kapas, pigmen-pigmen warna alami pada
serat kapas yang berwarna cream kecoklatan menjadi putih.
Keterangan
masing-masing bak dan fungsinya pada Mesin
Benninger :
Washer
pertama berisi air yang dipanaskan
sampai temperature antara 90⁰C - 95⁰C.
Washer kedua berisi air yang dipanaskan sampai
temperature antar 85⁰C - 90⁰C.
Impacta
adalah berisi larutan chemical sebagai obat scouring Bleaching. Berisi jenis
obat yg dilarutkan berupa: H₂O₂, NaOH, Stabilizer, Wetting Agent dan
Squestering.
Steamer adalah box diisi uap dengan tekanan 550 mBar
temperature 102⁰C, di dalam box ini berupa
rol-rol berjalan( berputar ditempat ) sehingga bisa menampung tumpukan kain berjajar
samapi sebanyak 2700 m.
Washer ketiga berisi air yang dipanaskan sampai temperature
antara 90⁰C - 95⁰C.
Washer keempat berisi air yang dipanaskan sampai temperature
antara 90⁰C - 95⁰C.
Washer kelima berisi air yang didalamnya terbagi menjadi tiga bak
bisa menjadi satu bagian dengan overflow mengalir dari belakang kedepan dan
juga bisa overflow masing-masing bak. Di
washer kelima ini bak pertama diisi air yg dipanaskan kira-kira 60⁰C, bak kedua
diisi air dinginkira-kira 30⁰C yang
diberi larutan Asam dengan kadar keasaman air dijaga secara outomatis dengan PH 6,5 s/d
7, dibak larutan asam kondisi air tidak boleh panas. Bak ketiga berisi air
dingin 30⁰C tanpa larutan apapun sebagai air pembilas segala kandungan kotoran
maupun keasaman dan alkali menjadi netral.
|
GAMBAR ALUR PROSES SCOURING & BLEACHING.
Proses
scouring & bleaching adalah proses pencucian kanji sebelum masuk ke bak kimia
dan masuk keruang steamer. Diruang inilah proses kimia, menghilangkan minyak
dari kapas, menghilangkan biji kapas, membersihkan warna alam dan memutihkan
kain. Kesempurnaan hasil ditetukan oleh serapan cairan yg cepat, biji2 kapas
hilang, warna putih dan tidak terjadi lipatan permanen. Semua ketentuan ini
menghasikan kesempurnaan pada sa’at proses printing dan dyeing
|
Proses
Scouring & Bleaching kontinyu Menggunakan Mesin Benninger
Scouring & Bleaching proses kontinyu yaitu proses
scouring dan proses bleaching kain rajut Cotton, CVC, TC dilakukan secara
bersamaan sehingga hasil lebih cepat, pemakaian energy lebih hemat dan biaya lebih
murah.
Kain Grey yang sudah selesai diproses di Bakar bulu, buang
kanji dan sudah cukup waktu batchingnya maka kain tersebut disiapkan ke Mesin proses
Scouring & Bleaching ( lihat gambar)
Jalur kain proses scouring & bieaching
terlihat pada gambar diatas. Rol padder pertama berfungsi menarik kain dari
batcher menuju ke washer pertama berisi air panas pada temperature 90⁰C - 95⁰C
agar kanji dikain yg sudah dibacem langsung larut tercuci dan diperas/dipad melalui rol-rolpadder yg ada diwasher, Washer
1 s/d 4 terdiri dari 3 roll squeegee dan 1 roll padder penarik. Dilanjutkan
ke washer kedua untuk dicucilagi namun
temperature sedikit lebih rendah 85⁰C - 90⁰C karena keluar dari washser kedua kain
harus dingin dibantu penyemprotan air bersih dingin sebelum dipad.
Dilanjutkan proses ke Impacta,
kain harus dingin ketika masuk keimpacta dan didalam impactapun temperature
max 45⁰C. Pict up in 70% dan pick up out
90%. Juga kain yang masuk ke impacta harus bersih dari kanji agar tidak
menghalingi masuknya chemical keserat kain tersebut dan akan mendapatkan hasil
yang sempurna. Didalam impacta larutan chemical tidak boleh didiamkan selama
lebih dari 30 menit, karena campuran
chemical itu akan bereaksi terus dan bila waktunya terlalu lama diimpacta tanpa
ada pergantian yg baru secara kontinyu maka ketika masuk ke steamer sudah tidak
bereaksi lagi secara maksimal ( sudah bereaksi sebelum dipakai ). Cairan kimia
yang masuk ke impacta bersamaan menggunakan dosing pump dengan aliran sesuai resep
yang telah ditentukan berdasarkan berat kain dan kecepatan mesin.
Dari impacta kain masuk kedalam box steamer dan dimasukkan
uap dengan tekanan 55 mBar pada temperature 102⁰C , kain dimasak didalam
steamer selama antara 15 meni s/d 30 menit tergantung tebalkain dan banyaknya
biji kapas. Lamanya waktu juga disesuaikan dengan resep yang dipakai yaitu
perbandingan H₂O₂, NaOH dan Stabilezer, jangan sampai kain sudah keluar dari
steamer chemical belum selesai reaksi atau baru setengah dari waktu yang telah
ditentukan sudah selesai reaksi, ini namanya pemborosan dan hasil tidak
sempurna. Untuk mengetahui bahwa reaksi belum selesai bisa diuji dengan
mengambil sampel kain yang keluar dari steam langsung ditest dengan tes kadar
H₂O₂ yang tersisa dikain tsb. Keluar kain dari steamer harus keadaan kain masih
panas langsung masuk ke washer 3 dengan temperature 90⁰C - 95⁰C dan dilanjutkan
ke washer 4 dengan temperature 90⁰C - 95⁰C. Proses dibox steamer tersebut
diatas adalah proses scouring dan Bleaching bersama’an.
Dari washer 4 masuk ke washer 5 yang terdiri dari tiga bagian
yaitu sekatan pertama air dipanasi dengan temperature sekitar 60 C agar tidak
memanasi sekatan kedua yang airnya tidak boleh panas karena sekatan kedua
berisi asam yang mudah menguap bila pada temperature panas. Fungsi asam disini
bertujuan untuk menetralisir kain yang masih bersifat alkali ketika proses
scouring dan bleaching menjadi netral PH 7 selanjutnya masuk kesekatan ketiga
yaitu pembilasan dengan air tanpa dipanaskan. Lalu keluar dengan batching atau
melalui plaiter masuk kelori. Hasil proses scouring dan bleaching diambil
sempelnya dan diuji yaiti masih adakah kanjinya, biji kapasnya, keasamannya,
penyerapannya dan putihnya.
d. Mercerized
Proses Mercerized / coustisasi bertujuan meningkatkan
kualitas kain cotton dan rayon.
|
Mesin Mercerized Wakayama |
|
Tenter Mercerized |
|
Pedder Mercerized |
Kain Cotton yang akan diproses mercerized
terlebih dahulu diproses bakar bulu, buang kanji, scouring dan bleaching. Kain Cotton
dimasukan kedalam larutan soda coustic ( NaOH ) kadar tinggi 26⁰Be - 30⁰Be dalam
waktu 40 detik akan mengakibatkan serat menggelembung berbentuk silinder yang
sebelumnya serat tersebut bisa berbentuk pipih atau bulat-bulat macam kacang (
melintir ) kearah lebar dan menyusut kearah panjang karena tegangan arah
panjang tidak terjadi, Penggelembungan akan sempurna bila diberitegangan (
tension pada tenter mesin mercerized ) kearah lebar selebar kain asal dari
weaving setelah dicuci dengan menyemprotkan air panas dan divacum. Pencucian
harus bersih dari kandungan alkalinya sebelum masuk kebak pencucian berikutnya.
Kadar air dibak berikutnya kira – kira tinggal 3⁰Be. Pemberian tegangan selebar
kain asal bertujuan lebar kain pada saat proses sampai akir tidak mengalami
banyak penyusutan lebar dari ukuran yang sebenarnya.
Hasil Kain Proses mercerized akan diperoleh sbb:
- Penggelembungan
serat kain akan meningkatkan daya serap terhadap zat warna
- Daya
serap naik menjadikan zat warna terserap keseluruh serat dan warna menjadi
solid
- Menamabah
kekuaatan tarik kain
- Ukuran
kain lebih stabil ( tidak banyak susut )
2.
PROSES PRINTING DAN DYEING.
a. PROSES PRINTING ROTARY
Rotary Print adalah
suatu proses mentansfer pasta warna kepermukaan lembaran kain menggunakan
rotary screen sesuai design. Jumlah warna yang di cetak sama dengan
jumlah screen yang digunakan, untuk motif karakter tertentu dalam 1 warna bisa
lebih dari 1 screen. Misalnya:warna hitam dipakai blok dengan raster, terkadang
harus dipisahkan karena keduanya membutuh tekanan rakel yang berbeda. Di mesin rotary print jumlah screen atau warna maksimum 16 warna tetapi
pada umumnya hanya 12 screen. Banyak perusahaan memilih mesin printing rotary
karena bisa jalan printing kain dengan kecepatan tinggi, sehingga bisa
menghasikan lebih banyak dibandingkan dengan mesin printing plat. Rotary print
sebagai mesin produksi masal.
Persiapan
proses printing meliputi sbb:
- Design. Disisni gambar didesign atau ditrace sedemikian rupa agar
bisa diterapkan keproses printing. Baik pemisahan warna maupun ukuran
linkaran ( lebar gambar ) sesuai
diameter stadard screen. Design dibuat berupa file gambar untuk dikirim
keproses Inkjet dan DLE rotary Engraver.
|
Designer dan Tracer
Proses pembuatan design dan trace untuk gambar ulang sesuai ukuran printing rotary dan pemisahan warna |
- Engraver. File gambar yang ditranfer ke mesin
sudah dilakukan pemilahan warna. Kemudian dicetak satu persatu kerotary screen
menggunakan mesin DLE atau Injet rotary engraver. Proses pencetakan melalui
penyinaran menggunakan sinar UV atau menggunakan tinta yang masing-masing
mempunyai kelebihan dan kekurangannya. Menggunakan tinta hasil cetakan terlihat
tetapi dengan sinar tidak terlihat jelas. Kemudian dilanjutkan, penyemprotan,
pemanasan, pasang endring dan pemeriksaan.
|
Proses DLE dan Inkjet Engraver
Prose pemindahan file gambar di Rotary Screen menggunakan mesin DLE dan Inkjet Engraver. |
- Dilaboratorim pencarian resep warna menggunakan Color matching dari
Macbeth. Selanjutnya dibuat pasta warna sekala kecil ( ukuran gelas ) dan
disablonkan kekain yang sama dengan kain yang akan diproduksi
- Didapur
obat, resep warna yang sudah sesuai
hasil dari laboratorium dibuat dengan sekala produksi mengikuti kebutuhan
produksi dengan perhitungan open area. Dari skala kecil kebesar mungkin akan
timbul perbedaan warna maka dengan demikian sebelum produksi harus ditest.
- Persiapan
kain. Kain siap printing yaitu serat kain
lurus dan tidak melenkung, kering dan dingin. Lebar kain diseting harus
mengikuti lebar rotary screen.
- Perkembangan
baru. Pembuatan warna yang cenderung
berulang sebaiknya membuat standard warna. Keuntungannya: sekali buat bisa
banyak. Bila kelebihan bisa untuk design berikutnya yang warnanya sama. Masih
banyak lagi penghematan.
Proses
Fiksasi Printing Reaktif.
Proses ini
mempermanenkan warna yang sudah masuk keserat kain. Warna utama yang masuk
keserat tidak akan pudar ketika dicuci, yang hilang hanya zat warna yang tidak
masuk keserat dan zat pembantu proses printing.
Fiksasi
zat warna reaktif menggunakan mesin Steamer. Kain katun dan rayon umumnya
proses reaktif. Mesin dipanaskan dengan uap langsung dan tidak langsung. Mesin
dipanaskan sampai 102⁰C dengan jumlah uap sampai 1300 kg / jam. Uap tidak
langsung untuk memanasin diding bagian atas, tempat kain masuk dan kain keluar,
agar tidak terjadi tetesan uap yang mencair. Uap langsung untuk proses fiksasi
yaitu uap masuk keserat kain dan bereaksi. Kain hasil proses printing reaktif
diperkenankan masuk kedalam ruang mesin steamer bila temperature sudah mencapai
102⁰C. Proses fiksasi dibutuhkan waktu 7 – 8 menit didalam ruang. Kain yang
keluar dari steamer seharusnya terasa lembab, menandakan proses sudah benar.
b. PROSES DYEING DI KAIN KATUN DAN RAYON.
Keunggulan
Mesin CPB Kusters.
Menggunakan
mesin CPB (Cold Pad Batch ) hight technology padder Kusters Jerman. Biaya
proses produksi celup paling murah dan kualitas terbaik. Mesin ini menggunakan
2 swimming rol padder karet lembut. Hight Technolgy swimming rol memakai
tekanan hydrolik dan pneumatic.
Proses
pencelupan warna reaktif yang solid dari awal sampai ujung proses.
Tekanan
padder kiri, tengah, kanan dikontrol dengan toleransi kecil. Pick up bisa
sampai 65%,bila tekanan tidak sama bisa di setel, membuat hasil celupan rata (
tidak belang baik kanan, tengah dan kiri ). Dengan menggunakan mesin ini akan
menghasilkan kualitas celupan sangat sempurna. Proses celup reaktif untuk kain
katun dan rayon. Menggunakan abat celup larutan alkali dan larutan dyestuff.
Perbandingannya 1:4 ( 1 Alkali dan 4 Larutan dyestuff ). Alkali dan
dyestuff dicampur ( menggunakan dosing pump bertekanan dibentukan
kekupingan pipa ) menghasilkan campuran yang rata, homogen, 2 input keluar 1
output dan masuk kebak.
Kain RFD
masuk kelarutan o bat dibak dan di press dengan padder kemudian masuk keroll
batcher. Kapasitas batcher maksimum 2000 m agar waktu baching timenya tidak
terlalu jauh antara bawah dan atas sehingga warna dari ujung awal sampai akhir
sama.
|
Proses
dyeing reaktif cold pad batch pada kain
katun dan rayon. Biaya produksi paling murah dan simple dibandingkan dengan
proses celup lainya. Kelemahannya membutuhkan waktu fiksasi lama karena beacher
diputar 8m/menit selama 6 sd 24 jam tergantung zat warna yang digunakan. Dengan
menggunakan mesin CPB Kusters yg terkenal oleh 2 buah Swimming roll karetnya, bisa
pick up 65% sehingga menghasikan produksi yang sempurna.
|
Fiksasi
celup reaktif.
Kain hasil
proses CPB diputar kira-kira 8 rpm. Lamanya pemutaran tergantung
jenis dyestuffnya, yaitu antara 6 sd 24 jam agar fiksasi sempurna. Kemudian
dilanjutkan ke pencucian. Proses celup CPB lebih ramah lingkungan, karena
cairan langsung diserap ke kain dengan pick up 65%, dalam proses pencucian,
lunturan dyestuff sedikt sehingga air cucian tidak terlalu kotor
3. PROSES WASHING DAN FINISHING.
a. Proses washing.
- Proses washing menggunakan mesin Haspel dan Mesin open width
b. Proses finishing.
Hasil
harus lembut, empuk, berisi, tidak susut, lebar seragam dan tidat getas.
Untuk
menghasikan produk yang berkualitas dan siap bersaing dipasaran maka proses
finishing sangat menentukan. Kemudian harga harus bisa murah kualitas menjadi
standard produksi. Pabrik tidak bisa lagi mengandalkan dengan menaikan harga jual
meski kualitas terbaik. Harus berinovasi terus menerus menjaga biaya produksi
tetap rendah.
Ada dua
proses finishing sbb:
- Finishing cara Chemical. Mesin Stenter ini digunakan
untuk proses seting finish menggunakan chemical seperti resin finish
berupa: pelembut, penebal agar kain terasa berisi, lembut dan tidak
terkesan getas. Hasil proses finishing harus sempurna, sususnan serat kain
tidak boleh miring maupun melengkung dan lebar harus sama.
|
Mesin Stenter
Finishing chemical menggunakan mesin stenter |
- Finishing cara mekanis. Menggunakan mesin sanforize dan
Calender. Sanforize mengembalikan kontruksi kain original. Lembaran kain
dipress dengan blanked ( rabber tebal ), hasilnya kain menjadi lembut dan tidak
susut lagi. Proses finishing menggunakan mesin Calender dengan cara kain
dipress oleh 2 atau 3 rol. 1 roll stainlessteel dipanaskan sampai temperatur
sesuai kebutuhan dan dipres oleh 1 atau 2 roll teplon. Kedua rol, teplon dan
rol staileessteel mempunyai sedikit perbedaan kecepatan. Hasil dari proses ini ada efek strika.
|
Mesin Calender
Proses finishing mekanik menggunakan mesin Calender Kusters |
Kesimpulan:
Semua
proses ini menentukan kualitas hasil produksi. Bukan hanya hasil produksi yang
baik saja tapi ada tuntutan proses yang efisien segala hal, agar pelanggan
tetap setia menikmati hasi produksi yang berkualitas dan lebih
kompetitip.Tinggalkan pola lama yang poya dan tetap untung besar, sudah tidak
bisa dipertahankan lagi cara tersebut. Kala itu textile jadi produk primadona
jadi tidak ada masalah.
Kami
sebagai distributor kain textile dari perusahaan ternama maka kami siap
bersaing dengan distributor lainnya. Kualitas dan harga lebih murah menjadi
andalan kami, karena kami menemukan cara produksi yang efisien.