GROSIR KAIN KATUN DAN RAYON DI JABABEKA
Kain Murah Jababeka merupakan Toko kain katun dan rayon menjual grosir maupun Eceran di Cikarang Kabupaten_Bekasi
Ada beberapa jenis
kain :
•
Katun
seperti ( katun 30s, poplin, linen, spandex / stretch, canvas dan Batik )
ukuran lebar 115 Cm, 120Cm dan 150Cm.
•
Rayon lebar 120 Cm dan 150 Cm.
•
Microfiber
bahan sprei lebar 240Cm
•
Melayani
penjualan bahan textile printing dan polosan jenis kain tersebut diatas.
Kain Murah Jababeka melayani pelanggan di beberapa kota dan daerah Nusantara
Beberapa alasan
anda harus membeli Kain Katun, Rayon, Batik dan Micro Fiber Printing maupun
Polosan di Kain Murah Jababeka:
1. Agen / distributor kain meteran dibeli langsung dari pabrik ternama di Kawasan Industri jababeka jenis katun, rayon, batik, microfiber,
sprei yang berkualitas diproduksi oleh perusaan textile besar dan ternama
berada di Kawasan Industri Jababeka.
2. Pengalaman menjadi distributor Kain Katun &
Rayon sejak 2008.
3. Kualitas bahan produksi sudah tidak diragukan lagi karena
didukung dengan mesin-mesin handal buatan Eropa dan Asia, sumber daya manusia
yang mumpuni.
4. Bahan diproduksi dari Pabrik Textile besar dan
ternama di Kawasan Industri Jababeka Cikarang.
5. Design/ motif-motif terkini dan banyak pilihan.
6. Kualitas barang yang diterima terjaga, sudah
melalui penyortiran yang diakui oleh Pelanggan perusahaan di Jakarta, Bandung,
Tasikmalaya, Cirebon dan daerah lainnya.
7. Harga murah dan berkualitas.
8. Melayani pembelian offline maupun online.
9. Melayani pembelian & pengiriman ke seluruh
Indonesia.
10. Bekerja Menggunakan Jasa pengiriman desesuaikan permintaaan pelanggan yang melayani se Nusantara.
Membeli barang dari perusahaan textile ternama,
dengan dukungan perusahaan yang mempunyai kapasitas produksi besar, mesin produksi lengkap dari proses
pretreatment sampai finishing, didukung oleh tenaga kerja yg profesional. Team
marketing yang lebih profesional.
GROSIR KAIN KATUN DAN RAYON DI JABABEKA
Pengetahuan tentang bahan dan proses sampai barang jadi di perusahaan textile yang kami beli.
PROSES CELUP
MENGGUNAKAN MEISIN JET DYEING TERUTAMA DIGUNAKAN PROSES KAIN MICROFIBER
PRODUSES KAIN
PRINTING DAN DYEING membuat artikel tentang bahan baku kain katun, rayon dan proses
produksi sampai pemasaran. Dengan demikian para pelanggan maupun pedagang kain
bisa mengetahui kualitas kain yang diperjual belikan.
I. Proses Pembuatan kain.
1. Proses
spinning.
Pada proses
spinning atau pemintalan adalah mengubah serat kapas, rayon, viscose atau
lainnya menjadi benang.
a. Kain Katun.
Bahan katun adalah hasil proses pengolahan kapas menjadi benang.
Kapas merupakan serat alam yang berasal dari serat tumbuhan tanaman
kapas. Perlu dilakukan beberapa proses hingga menjadi kapas yang siap untuk
proses selanjutnya. Proses tersebut merupakan pengolahan kapas menjadi benang
yang disebut dengan proses spinning atau pemintalan.
b. Kain rayon dan viscose.
Rayon merupakan bahan tekstil selulosa jenis cellulosic filament (CF)
yang diperoleh dari ekstraksi serat bubur kayu larut atau dissolving pulp.
Industri tekstil
sebenarnya telah mengenal rayon sebagai sutra buatan.
Indonesia memiliki
keunggulan komparatif dalam industri rayon, karena pohon yang menjadi bahan Baku
rayon hanya memerlukan 5 hingga 8 tahun untuk dipanen. Hal itu berbeda dengan
pohon kayu di negara nontropis yang memerlukan 25 hingga 80 tahun untuk
dipanen. Setelah dipanen, kayu tersebut diolah menjadi pulp, kemudian diolah
kembali menjadi viscose.
Baik kain rayon
maupun viscose, diproduksi dalam proses yang sama namun bahan yang digunakan
berbeda. Rayon bisa dibuat dengan selulosa dari berbagai tanaman sedangkan
viscose dibuat dari bubur kayu. Rayon atau Viscose merupakan salah satu bahan
utama untuk pembuatan benang yang nantinya diproses menjadi kain lembaran
menggunakan mesin weaving.
GROSIR KAIN KATUN DAN RAYON DI JABABEKA
2. Weaving
atau Penenunan.
Penenunan merubah benang hasil proses spinning atau pemintalan menjadi
kain mentah. Kain mentah yang keluar masih berwarna kekuningan dan kaku. Hasil
produksi proses tenun seringkali disebut grey atau greige
a. Kain Katun.
Katun memiliki karakteristik yang khas dengan ciri – ciri antara lain
:
§ Bahan terasa dingin dan sedikit kaku.
§ Menyerap keringat.
§ Pakaian atau kain akan rusak bila direndam lebih
dari 2 jam.
§ Noda dari makanan dan minyak akan mudah hilang
dengan menggunakan detergent.
§ Bisa dicuci.
§ Rentan terhadap jamur.
§ Kain Katun jangan dibiarkan basah terlalu lama.
Pada saat kain direndam ditambahkan satu sendok cairan pemutih (untuk satu
baju) agar baju berwarna putih bertahan lama dan tidak kusam.
b. Bahan Rayon.
Rayon mempunyai karakteristik sbb:
§ Kelebihan seperti:
·
Lembut dan
dingin ketika menyentuh kulit.
·
Bahannya jatuh, tidak kaku.
·
Kemampuan
daya serap baik ( melebihin daya serap katun ), memudahkan proses pewarnaan dan
pencetakan.
·
Noda dari
makanan atau minyak akan mudah hilang dengan menggunakan diterjen.
·
Dengan
kelenturan yang dimiliki, bahan viscose dapat didesain untuk berbagai model
busana.
·
Serat kain
rayon menghasilkan sirkulasi udara yang baik.
·
Sejuk
dikulit sehingga nyaman dikenakan disegala suasana.
§ Kekurangan seperti:
·
Mudah
kusut, supaya tidak mudah kusut, sa'at proses finishing berbarengan set lebar
ditambahkan obat pelembut.
·
Daya tahan
berkurang ketika dalam kondisi basah sehingga rentan sobek.
·
Karena daya
tahannya berkurang ketika basah, bahan viscose juga bisa menyusut atau menjadi
melar.
·
Rayon
viscose tahan terhadap panas setrika, tapi jika terlalu panas warna bisa berubah
menjadi kuning. Sebaiknya saat menyeterika dibalik.
GROSIR KAIN KATUN DAN RAYON DI JABABEKA
II. Bahan pokok ( kain greige ).
Bahan utama greige dibeli dari perusahaan besar dan berkapasitas
besar. Pengiriman dari pabrik tersebut menggunakan rata-rata truk tronton.
Kiriman kain dibongkar dan dicek jumlah ball /pis maupun kuantity meterannya.
Hasil dari cek dicocokan dengan surat jalan pengiriman. Bila sudah sesuai maka
surat jalan ditandatangani.
Kain dibongkar untuk diproses produksi. Dicatat jumlah meternya, dan
disusun ke palet sesuai permintaan. Kemudian dijahit dari lembar satu kelembar
berikutnya sampai total kelipatan 5000 meter. Setelah selesai kain tersebut
dikirim keproses bakar bulu atau pretreatment disesuaikan proses sebelum proses
printing maupun dyeing.
III. Proses Pretreatmen atau Persiapan.
1. Singeing (
Bakar Bulu ).
Singeing adalah proses membakar bulu-bulu yang ada dipermukaan kain
maupun disela-sela rajutan hingga bersih. Bulu-bulu tersebut ditimbulkan karena
adanya tegangan dan gesekan pada benang lusi ketika proses pertenunan. Pada
proses produksi bulu-bulu ini sangat mempengaruhi mutu hasil produksi, baik
untuk putihan, dyeing ( pencelupan ) maupun Printing.
Bulu-bulu kain yg dibakar melewati celah diantara 2 sikat lembut
terlebih dahulu, agar bulu-bulunya berdiri pada sa’at melewati api. Pembakaran
ini menggunakan api dari pencampuran udara dengan gas. Tekanan gas antara 6
mBar s/d 18 mbar tergantung kecepatan kain yang lewat dipermukaan api.
Sedangkan tekanan udara sekitar 80 mBar s/d 100 mbar.
Kecepatan proses singeing 35m/menit s/d 130m/menit. Nyala api harus
berwana biru kehijauan dan tajam. Nyala api berwarna kuning menghasilkan
pembakaran kurang sempurna dikarenakan api tidak bisa menembus anyaman kain.
Sehingga bulu-bulu itu muncul kembali pada proses berikutnya.
Untuk kain micro fiber tidak di proses bakar bulu.
2. Desizing
( Proses Penghilangan Kanji ).
Proses penghilangan kanji ( Desizing ) bertujuan untuk menghilangkan
kanji yg terdapat dilembaran kain dari proses pertenunan. Kandungan kanji di
serat kain sebagai penghambat proses pewarnaan. Hasil proses buang kanji kandungan
kanji harus bersih dari serat kain agar bisa menyerap cairan atau zat warna
dengan cepat. Pada sa’at proses produksi dyeing maupun printing, zat pewarna
harus bisa terserap oleh serat kain dengan sempurna pada kecepatan sampai
70m/menit.
Kesimpulan Proses singeing dan desizing.
Proses Singeing ( bakar bulu ) dan desizing ( penghilangan kanji )
merupakan proses semi kontinyu. Kain masuk kemesin bakar bulu melalui sikat
dilanjutkan pembakaran bulu, lalu masuk didalam larutan enzim dan dipad ( peras
) langsung digulung pakai roll / dibatcher. Kain gulungan keluaran dari proses
bakar bulu dan desizing di rol batcher, terlebih dahulu dibungkus plastic
sampai rapat sehingga udara luar tidak masuk / bocor ke kain tersebut. Kemudian
di bawa ke mesin pemutar ( slowmotion ) lalu diputar ( dibacem ) dengan
kecepatan 8 m/menit selama minimal 8 jam. Enzim bekerja maksimal sekitar 8 jam.
Kualitas hasil proses singeing dan
desizing:
Dapat dilihat dengan jelas perbandingan lembaran kain mentah atau
grey/greige sebelum dan sesudah proses dibakar bulunya. Hal ini akan seperti
itu sampai akir proses, dengan demikian kain tampak kusam dan lusuh.
Bila hasil dari proses buang kanji dan kanji dilembar kain mentah
tidak bisa bersih maka hasil produksi warnanya mrampang atau tidak solid karena
zat warna tidak terserap sempurna, kain juga terasa kaku karena masih ada
kanjinya. Biasanya proses buang kanji harus sekali proses bersih, kalau diulang
tidak akan bisa bersih sempurna alhasil kualitas produksi menurun.
Sebagai pembeli hanya berpandangan bahwa barang yang kami terima
dengan kualitas terbaik tidak mau tau hasil proses produksinya bagaimana.
GROSIR KAIN KATUN DAN RAYON DI JABABEKA
3. Proses Scouring dan Bleaching.
Keluar dari proses scouring dan bleaching kain harus putih, tidak ada
kotoran biji kapas, kandungan dari minyak kapas harus hilang, netral PH 7 - 8
dan mudah menyerap cairan dengan cepat dan rata. Proses Scouring &
Bleaching kontinyu Menggunakan Mesin Benninger ( Prancis ). Jenis-jenis kain
yang di proses ini adalah kain Cotton, CVC dan katun modal. Lembar kain setelah
proses singeing dan desizing, sa’at proses pencucian dengan air panas +/- 95⁰C.
Ketika memasuki obat scouring dan bleaching kain harus sudahbersih dari
kandugan kanji dan juga kain sudah dingin sd hangat sehingga obat masuk keserat
kain, tidak merusak larutan kimia tersebut.
Kesimpulan Proses Scouring dan Bleaching:
Kesempurnaan hasil printing salah satu ditentukan oleh proses ini.
Proses pretreatment sangat menentukan hasil printing ataupun dyeing. Jika hasil
proses scouring dan bleaching tidak sesuai persyaratan RFP maupun RFD
dipastikan hasil produksi printing maupun dyeing kurang sempurna atau gagal.
Kegagalan proses scouring dan bleaching ini tidak tampak mata. Dengan demikian
operator bagian pengujian proses scouring dan bleaching harus uji penyerapan,
lipatan permanen, bolong halus, biji kapas tidak hilang dll secara kontinyu
setiap 15 menit.
Kualitas hasil proses Scouring dan
bleaching:
Kegagalan proses scouring dan bleaching akan terlihat, ketikan kai
akan dioptic maka kain tersebut tidak akan bisa putih ( mangkak ). Hasil
produksi terlihat keruh dan kurang cerah.
Kandungan biji kapas tidak bersih maka akan terlihat ketika diprinting
atapun dicelup timbul bintik-bintik kapas yang tidah nyerap warna.
Jadi kualitas roduksi jelek yang tidak layak dijual kekonsumen.
4. Proses Mercerized dan Couticsize.
Tujuan: Serat menjadi mekar dan tidak susut pada proses akhir.
Proses mercerized diperuntukan kain katun. Sebelum masuk ke padder
kain harus membetang lebar tanpa ada lipatan. Kemudian masuk ke bak berisi NaOH
27⁰Be sd 32⁰Be kira-kira suhu 25⁰C dan diperas / dipres dengan 2 padder pickup
90% kemudian dilewatkan beberapa cylinder. Selanjutnya dicelup lagi dengan
kandungan NaOH yang sama pada bak pertama dan diipress lagi dengan pick up
100%. Dengan dua kali masuk bak NaOH dan dua kali Pres maka hasil akan lebih
sempurna.
Masuk ke tenter.
Keluar dari padder kain masuk ke tenter diset lebar selebar kain asal
grey. Seperempat dari total panjang tenter disiram air panas merata selebar
kain. Air panas dari proses pembilasan dialirkan ke bak bawah tenter dan
disemprotkan kekain, lalu divacum dari bawah agar kandungan NaOH dikain bersih
bersama air semprotan dan begitu juga selanjutnya sampai 3 vacum. Keluar dari
tenter, masuk di bak proses pembilasan, bak ini tertutup, kain melewati rol-rol
dan disemprotkan air berbarengan dengan uap.
Kandungan NaOH dibak proses pembilasan air bilasan tidak boleh lebih
5⁰Be. Menandakan cucian ditenter sudah memenuhi syarat bahwa sa’at kain ditarik
lebar dan memanjang serat sudah mekar, hasilnya kain sudah tidak akan susut
lagi. Setelah bak cucian pertama dicucian kedua sama dengan cucian pertama,
disisni diharapkan kandungan NaOH sudah hampir bersih. Bak ke 3 masuk air asam
dengan tujuan menurunkan kandungan kain yang basa sampai PH 7 ( netral ) dan
bak ke 4 dan 5 pembilasan, selanjutnya keluar pengeringan.
Pada sa’at proses mercerize tidak boleh ada lipatan, bekas lipatan
akan membekas garis-garis pada sa’at proses pewarnaan.
a.
Tujuan Proses mercerized adalah sbb:
§ Penggelembungan serat kain akan meningkatkan daya
serap terhadap zat warna.
§ Daya serap meningkat menjadikan zat warna
terserap keseluruh serat kain dan warna menjadi solid.
§ Menambah kekuatan tarik kain.
§ Ukuran kain lebih stabil ( tidak banyak susut ).
b.
Prosess cousticsize:
Pada proses ini, NaOH hanya 6⁰Be diperuntukan
proses kain rayon. Hal ini jarang digunakan karena kain rayon sangat rapuh /
gampang putus sa’at proses cousticsize.
Kesimpulan:
Hasil dari proses
mercerized ini ketika proses pewarnaan harus menghasilkan warna lebih tua,
solid, karena proses ini tidak menaikan harga jual kain. melainkan sa’at proses
printing dan dyeing zat warna terserap sempurna. Dengan terserapnya warna
secara sempurna akan menghasikan produk yang berkualitas dan hemat pemakain zat
warna.
Kualitas hasil proses mercerized:
Proses ini
diperuntukan kusus kain katun. Kegagalan proses ini terlihat hasil produksi
printing maupun celup warnanya tidak solid / mrapang / dop /tidak cerah dan
susutnyacukup banyak.
Kesimpulan Proses Pretreatment.
Proses pretreatment
di textile adalah proses persiapan sebelun proses selajutnya yaitu pewarnaan.
Pewarnaan dyeing ( polosan ) maupun printing. Dari proses bakar bulu, buang
kanji, scouring, bleaching, kosticsize dan mercerized.
Proses pretreatment
yang memenuhi syarat yang telah ditetapkan akan sangat membantu kesempurnaan proses
berikutnya. Kesempurnaan proses ini terkadang susah dilihat dengan mata tetapi
akan terlihat setelah selesai proses pewarnaan. Pengujian kesempurnaan proses
diatas menggunakan metode test zat-zat kimia sesuai peruntukannya.
GROSIR KAIN KATUN DAN RAYON DI JABABEKA
5. Mesin Sueding
Proses sueding untuk menghasikan permukaan kain
timbul bulu-bulu halus, lembut dan empuk. Proses ini diperuntukan kain poliyester
dan kain katun yang tebal. Pada proses sueding menggunakan amplas bebeapa
ukuran dari 180. 240, 320 dan 400.
Pilihan amplas tergantung hasil proses sueding, permintaan panjang
bulu, semakin besar ukuran amplas semakin pendek dan semakin kecil ukuran aplas
semakin panjang. Putaran rol amplas bisa diputar searah jalannya arah kain atau
berlawanan. Arah putaran yang berlawanan arah kain, digunakan untuk
menghilangkan bulu-bulu yang tidak teratur. Putaran rol amplas konstan. Untuk
menentukan hasil proses sueding yang baik tergantung kecepatan kain, tegangan
kain dan dalamnya rol amplas bersinggungan dengan kain. Kesalahan proses bisa
berakibat kain mudah sobek. Proses yang benar akan menghasilkan kain lembut,
empuk dan halus. Terasa nyaman dipakainya.
Pada proses sueding kain katun atau rayon tanpa menggunakan air dan sedot
debu dijalankan. Sedang pada proses sueding kain poliyester kein dibasahi dan
sedot debu dimatikan.
GROSIR KAIN KATUN DAN RAYON DI JABABEKA
IV. Proses Preset Kain untuk Printing maupun
Dyeing.
Kain setelah selesai proses pretreatment dilnjukan proses preset
sebelum diproses printing maupun dyeing. Proses ini menggunakan mesin stenter
sebagai pengering dan seting lebar sesui lebar kain yang akan diprinting (
115Cm, 120Cm, 150Cm, 240Cm dan 250Cm ).
Seting kain untuk Dyeing sedikit lebih lebarar dari pada untuk untuk
proses printing. Karena kain yang kurang lebar ketika masuk ke cairan dyestuft
akan mengembang dan akan timbul kerutan. Tetapi bila lebih lebar akan menyusut
tapi tidak timbul kerutan bahkan rata. Keluar dari proses seting mesin stenter
kain harus kering dan dingin. Keluar dari mesin stenter sebelum ke roll beacher
ada cooling drum yang berfungsi pendingin. Dengan kekeringan yang sama akan
menghasilan warna yang sama karena tingkatan penyerapan sama dari awal kain
masuk sampai ke akhir kain proses.
GROSIR KAIN KATUN DAN RAYON DI JABABEKA
V. Proses Printing
dan Dyeing.
1. Proses Printing Rotary.
Printing Rotary adalah suatu proses mentansfer pasta warna kepermukaan
lembaran kain menggunakan rotary screen sesuai design. Jumlah warna yang di
cetak sama dengan jumlah screen yang digunakan, untuk motif karakter tertentu
dalam 1 warna bisa lebih dari 1 screen. Misalnya: warna hitam dipakai blok
dengan raster, terkadang harus dipisahkan karena keduanya membutuh tekanan
rakel yang berbeda.
Di mesin Rotary print jumlah screen atau warna
maksimum 16 warna tetapi pada umumnya hanya 12 screen. Banyak perusahaan
memilih mesin printing rotary karena bisa mencetak gambar dikain dengan
kecepatan tinggi. Sehingga bisa memproduksi lebih banyak dibandingkan dengan
mesin printing plat. Printing rotary sebagai mesin produksi masal.
Persiapan proses printing meliputi sbb:
a. Design.
Ditempat ini gambar didesign atau ditrace sedemikian rupa agar bisa ditranfer
keproses printing. Baik pemisahan warna maupun ukuran lingkaran ( lebar gambar
) sesuai diameter stadard screen. Design dibuat berupa file gambar untuk
dikirim keproses Inkjet dan DLE rotary Engraver.
b. Engraver.
File gambar yang ditranfer ke mesin sudah dilakukan pemilahan warna. Kemudian
dicetak satu persatu kerotary screen menggunakan mesin DLE atau Injet rotary
engraver. Proses pencetakan melalui penyinaran menggunakan sinar UV atau
menggunakan tinta yang masing-masing mempunyai kelebihan dan kekurangannya.
Menggunakan tinta hasil cetakan terlihat tetapi dengan sinar tidak terlihat
jelas. Kemudian proses dilanjutkan, penyemprotan, pemanasan, pasang endring dan
pemeriksaan.
c.
Dilaboratorium pencarian resep warna menggunakan Color matching dari
Macbeth. Selanjutnya dibuat pasta warna sekala kecil ( ukuran gelas ) dan
disablonkan kekain yang sama dengan kain yang akan diproduksi
d. Didapur
obat, resep warna yang sudah sesuai hasil dari laboratorium dibuat dengan
sekala produksi mengikuti kebutuhan produksi dengan perhitungan open area. Dari
skala kecil kebesar mungkin akan timbul perbedaan warna maka dengan demikian
sebelum produksi harus ditest.
e. Persiapan
kain. Kain siap printing yaitu serat kain lurus dan tidak melenkung, kering
dan dingin. Proses seting lebar kain harus mengikuti lebar rotary screen dengan
gambar yang sudah ditentukan.
f. Perkembangan
baru. Proses persiapan pembuatan warna yang cenderung berulang sebaiknya
membuat standard warna. Keuntungannya: sekali buat bisa banyak. Bila kelebihan
bisa untuk design berikutnya pada warnanya sama dan masih banyak lagi
penghematan.
GROSIR KAIN KATUN DAN RAYON DI JABABEKA
Proses Fiksasi Printing Reaktif dengan
mesin Steamer.
Proses ini menghasilkan warna menjadi permanen yang masuk keserat
kain. Warna utama yang masuk keserat tidak akan pudar ketika dicuci, yang
hilang hanya zat warna yang tidak masuk keserat dan zat pembantu proses
printing.
Proses fiksasi zat warna reaktif menggunakan mesin Steamer. Kain katun
dan rayon umumnya proses reaktif. Proses fiksasi kain printing reaktif mesin
dipanaskan dengan uap langsung dan tidak langsung. Untuk proses fiksasi ruangan
mesin dipanaskan sampai 102⁰C dengan jumlah uap sampai 1300 kg / jam. Uap tidak
langsung untuk memanasin diding bagian atas, tempat kain masuk dan kain keluar,
agar tidak terjadi tetesan uap yang mencair dan uap langsung untuk proses
fiksasi yaitu uap masuk keserat kain dan bereaksi.
Kain hasil proses printing reaktif diperkenankan masuk kedalam ruang
mesin steamer bila temperature sudah mencapai 102⁰C. Proses fiksasi dibutuhkan
waktu 7 – 8 menit didalam ruang. Kain yang keluar dari steamer seharusnya
terasa lembab, menandakan proses sudah benar.
2. Proses dyeing Katun, Rayon dan
Microfiber.
a. Keunggulan
Mesin CPB Kusters.
Proses celup reaktif menggunakan mesin Cold Pad
Batch hight technology padder Kusters Jerman. Biaya proses produksi celup
paling murah dan kualitas terbaik. Mesin proses celup CPB ini menggunakan 2 swimming
rol padder karet lembut dengan Hight Technolgy swimming rol memakai tekanan
hydrolik dan pneumatic.
Proses pencelupan warna reaktif kain katun dan rayon menghasilkan
warna solid dari awal sampai ujung proses.Tekanan padder kiri, tengah, kanan
dikontrol dengan toleransi kecil. Pick up bisa sampai 65%,bila tekanan tidak
sama, bisa di setel sampai batas toleransi diperbolehkan, membuat hasil celupan
rata. Dengan menggunakan mesin ini akan menghasilkan kualitas celupan sangat
sempurna.
Proses celup reaktif untuk kain katun dan rayon,
menggunakan larutan alkali dan larutan dyestuff. Perbandingan 1 Alkali dan 4
Larutan dyestuff . Larutan alkali dan larutan dyestuff diaduk hingga merata,
homogen. Larutan alkali dan dyestuff yang sudah tercampur harus langsung
digunakan. Kain RFD masuk kelarutan obat dibak dan di press dengan padder
kemudian masuk ke roll batcher. Kapasitas batcher maksimum 2000 m, sehingga
warna dari ujung awal sampai akhir sama.
PRODUSEN KAIN
PRINTING DAN DYEING TERKEMUKA DI CIKARANG 0812 9434 564
Fiksasi
celup reaktif.
Kain hasil proses CPB diputar 8 rpm. Lamanya
pemutaran tergantung jenis dyestuffnya, yaitu 6 sampai dengan 24 jam agar
fiksasi sempurna dan dilanjutkan proses pencucian. Proses celup CPB lebih ramah
lingkungan, karena cairan langsung diserap ke kain dengan pick up 65%, dalam
proses pencucian, lunturan dyestuff sedikt sehingga air cucian tidak terlalu
kotor.
Kesimpulan
Proses dyeing CPB:
Hasil dyeing dinyatakan sempurna bila hasil
proses warna solid. Dari awal sampai akir proses warna tidak boleh beda dan
tidak ada bintik putih kekuningan akibat dari minyak binatang yg kena press
saat proses celup, biji kapas yang tidak hilang. Ketika proses, cacat celup
tidak terlihat, terlihat setelah hasil cucian sudah dikeringkan. Pencampuran
alkali dan dyestuff harus skala 1:4. Sa’at proses pencelupan pemakain obat
harus dikontrol terus.
b. Proses dyeing Poliyester / Microfiber.
Proses Ceup kain Poliyester / Microfiber
menggunakan mesin Jet Dyeing.
Mesin ini proses disperse, mempunyai kapasitas
produksi dengan satuan berat ( kg ). Kapasitas produksi setiap mesin tidak
musti sama. Kapasitas produksi 500 Kg yang digunakan untuk poses. Berat jenis
kain microfiber 300 gram/meter dengan lebar 250Cm.
Mesin Jet dyeing tergolong modern dan proses lebih cepat.
Proses pencelupan kain microfiber, bahan dimasukan kedalam tabung
bejana, kain berbentuk tali dan diputar sampai beberapa kali sampai merata, air
masuk ketabung dengan ukuran 1:6, kain 500Kg air 3000 liter. Setelah air terisi
3000liter kemudian kain dimasukan, pompa sirkulasi dijalakan dan kain akan berputar.
Proses memasukan larutan chamical dan larutan pewarna. Setelah semua
tahapan proses persiapan terpenuhi, proses pemanasan dilakukan secara berlahan,
sekitar 10 menit sampai ditemperatur 130⁰C, pada temperature ini ditahan selama
30 menit. Setelah proses celup selesai, temperature diturunkan ke 60⁰C, Hasi
diperiksa dicocokan dengan warna orderan, kalau sudah dilanjutkan ke cuci
bilas. Kain hasil proses celup dikeluarkan. Untuk menghasilkan produksi mesin
jet dyeing yang lebih banyak, pencucian bisa menggunakan mesin lain seperti
mesin cuci Haspel yang dilengkapi mesin Scutchernya ( pembuka kain yang
menggulung ).
VI. Proses washing, finishing dan Inspecting.
1. Proses washing.
Ada 2 model washing after print yaitu: Open-width Washing Machine for
Fabric After Printing dan mesin cuci haspel.
Proses cuci setelah printing maupun dyeing, pada pinsipnya sama yaitu
dicuci setelah proses fiksasi sehingga kain tidak luntur atau hasil printing /
celup tidak luntur. Setelah proses fiksasi kain hasil printing maupun dyeing
dicuci.
Proses pencucian pertama menggunakan air dingin dilanjutkan masuk ke
bak air panas kira-kira 85⁰C. Sebelum masuk ke proses air panas cucian sudah
hampir bersih terlebih dahulu. Kemudian masuk proses kebak sabun juga
menggunakan air yang dipanaskan. Kemudian dicuci lagi proses air panas tanpa
sabun. Selanjutnya proses pembilasan. Keluar dari proses bilas kain sudah
bersih tidak ada lunturan. Proses ini secara kuntinyu dalam satu unit washing
machine for after printing.
Proses cuci after printing ini adalah menghilangkan zat warna dan zat
pembantu yang memang harus lepas dari kain sehingga menghasikan sesuai yang diinginka.
Pada umumnya selesai dari proses washing ini langsung kering, namun
masih ada yang keluar basah dan dikeringkan kemesin yang terpisah.
Proses menggunakan mesin cuci haspel. Keluar dari proses washing menggunakan
mesin haspel kain masih mengumpul semacam tali dan dibuka oleh mesin scutcher
dan langsung dikeringkan.
2. Proses finishing.
Hasil proses finishing kain harus lembut, empuk, berisi, tidak susut,
lebar seragam dan tidat getas.
Untuk menghasikan produk yang berkualitas dan siap bersaing dipasaran
maka proses finishing sangat menentukan. Hasil proses produksi harus memenuhi
syarat pelanggan dan efisien sehingga bisa jual bersaing harga yang lebih murah.
Proses produksi harus berinovasi terus menerus agar menghasikan biaya
proses lebih murah dan tidak harus menaikan harga jual. Karena harga jual sudah
sulit untuk dinaikan.
Ada dua proses finishing sbb:
a.
Finishing cara Chemical.
Mesin Stenter ini digunakan untuk proses seting finish menggunakan
chemical seperti resin finish berupa: pelembut, penebal agar kain terasa
berisi, lembut dan tidak terkesan getas. Hasil proses finishing harus sempurna,
sususnan serat kain tidak boleh miring maupun melengkung dan lebar harus sama.
b. Finishing cara mekanis.
original. Lembaran kain dipress dengan blanked ( rabber tebal ),
hasilnya kain menjadi lemenggunakan mesin sanforize dan Calender. Proses
menggunakan mesin Sanforize untuk mengembalikan kontruksi kain lembut dan tidak
susut lagi. Proses finishing menggunakan mesin Calender dengan cara kain
dipress oleh 2 atau 3 rol. 1 roll stainlessteel dipanaskan sampai temperatur
sesuai kebutuhan dan dipres oleh 1 atau 2 roll teplon. Untuk proses menggunakan
rol teplon dan rol staileessteel mempunyai sedikit perbedaan kecepatan. Hasil
dari proses ini ada efek strika.
GROSIR KAIN KATUN DAN RAYON DI JABABEKA
Kesimpulan:
Semua proses ini menentukan kualitas hasil produksi. Bukan hanya hasil
produksi yang baik saja tapi ada tuntutan proses yang efisien segala hal, agar
pelanggan tetap setia menikmati hasi produksi yang berkualitas dan lebih
kompetitip.Tinggalkan pola lama yang poya dan tetap untung besar, sudah tidak
bisa dipertahankan lagi cara tersebut.
CV. Liarie radha
kayana sebagai distributor kain textile dari perusahaan ternama maka kami siap
bersaing dengan distributor lainnya. Kualitas dan harga lebih murah menjadi
andalan kami, karena kami menemukan cara produksi yang efisien.
Melihat peluang
pasar dan untuk melengkapi produksi perusahaan, salah satunya perusahaan
menambah jenis proses pruduk printing Embossing. Hasil proses printing emboss
ini banyak digunakan seperti di hotel, gorden, bahan gamis, mukena dan lainnya.
Bahan yang digunakan adalah jenis poliyester.
Dengan pasar yang
lebih variable ini, perusahaan membeli mesin Calender Printing Emboss untu
proses emboss.
3. Embossing Calender Matchine.
Teknik Proses embossing Roller menggunakan alat yang terdiri dari
silinder dengan material logam yang sudah diukir dengan motif. Untuk membentuk
design ukir pada permukaan lembar kain, ada dua metode utama dalam teknik
emboss, yaitu secara mekanis dan kimiawi.
a. Secara mekanis, rol yang terukir dipanaskan
sampai 150⁰C – 200⁰C dengan pemanas listrik ( heater ). Kain dipres diantara 2
rol yaitu rol ukir yang dipanaskan dan rol teplon sebagai penekan. Rol diputar
terus dengan speed 20 m/menit - 30m/menit, press 6 MPa panas 150⁰C sepanjang
kain produksi yang di kehendaki. Dengan cara proses tersebut diatas akan
menghasilkan motif yang ada diroller tersebut mampu membuat motif yang sama
pada lembar kain.
b. Secara kimiawi, design dipress pada kain yang
sebelumnya sudah diproses dengan resin. Perusahaan ini hanya menggunakan proses
mekanis.
Jenis kain yang diproses embossing calendar adalah kain Microfiber
yang telah di proses sueding, dyeing dan puth. Jenis kain ini setelah proses
emboss, motifnya bersifat permanaen. Motif akan rusak bila dipanaskan dengan
panas yang sama atau lebih panas dariproses emboss.
4. Proses inspection dan rolling.
Hasil proses produksi
yang dikirim ke buyer harus memenuhi persyaratan permintaan buyer. Proses
inspeksi dan roling akhir dari proses produksi. Semua hasil produksi akan
dipilah beberapa kategori a,b dan c. Yang tidak lolos inspeksi berarti cacat. Hasil
proses produk yang cacat berarti kerugian perusahaan. Cacat proses produksi pasti
terjadi tetapi seharusnya tidak lebih dari 2%.
Kelebihan dan kekurangan proses produksi dari yang dipesan, juga
merugikan perusahaan. Kekurangan hasil proses produksi bisa terjadi bila hasil
produksi cacat lebih dari 3%, cacat tidak seimbang. Misalkan order 1 design
terdiri 4 seri. Salah satu dari seri beda kuantity lebih dari 3% sisanya
berarti kelebihan / kekurangan produksi. Jablak adalah selih kuantity melebihi
standard toleransi dalam salah satu seri di setiap design hasil proses produksi.
Hasil proses produksi cacat melebihi ketentuan, tidak layak dikirim kepemberi
order. Data hasil proses inspeksi ini, perusahaan sudah bisa memperkirakan
untung atau rugi. Buyer tidak mau tau urusan proses dan taunya barang diterima
dengan baik. Buyer harus menerima hasil proses yang telah terpenuhi syaratnya.
VII. Kesimpulan hasil produksi:
Urutan dan persyaratan semua proses diatas akan menghasikan produk
textile yang sangat sempurna. Alur proses tersebut diatas tidak dimiliki oleh
semua pabrik textile. Hanya pabrik textile besar yang memilik kelengkapan mesin-mesin
proses produksi seperti diatas. Persyaratan proses dijalankan dengan konsistem
akan menghasikan produk yang berkualitas. Pross finishing menggunakan dua cara
yaitu dengan chemical dan mekanis dengan demikian menghasilkan produk sempurna
berkualitaas.
Produksi trending dari tahun ketahun
berikutnya:
1. Motif trending tahun 2010 adalah motif
5. Motif trending tahun 2020 adalah motif tribal,patchwork dan abstrak
di kain rayon. Untuk bahan sprei kain microfiber dengan motif karakter.
VIII.Pengiriman.
Hasil proses inspeksi dan rolling yang sudah tertera RN, Buyer,
Panjang, dibungkus dengan plastic dan dipanaskan, sehingga rapi. Jumlah rol
maupun kuantity setiap rol dari proses inspeksi dihitung dan juga total
keseluruhan. Tiap combo dalam 1 design, jumlah rol nya harus sama.
Setiap kali muat barang yang akan dikirim ke buyer dengan mobil box
diperiksa kembali. Proses pemeriksaan dilakukan oleh operator logistic,
security, pembawa barang ke buyer. Setelah pemeriksaan selesai dan sudah sesuai
maka dibuatkan surat jalan. Surat jalan ditandatangani oleh pemeriksa dan
beberapa Manager.
Ketika akan keluar pintu gerbang pabrik, surat jalan diperiksa lagi
oleh Scurity dan dikonfirmasi ke Scurity pemeriksa. Bila sudah sesuai maka
mobil box pembawa barang boleh keluar.
GROSIR KAIN KATUN DAN RAYON DI JABABEKA
IX. Pemasaran.
Dengan pertimbangan proses tersebut diatas, melihat kelengkapan
mesin-mesin proses produksi yang berteknologi Eropa dan Asia. Didukung oleh
operator berpengalaman dan management satu visi, misi dengan sasaran hasil
proses produksi yang berkualitas dan kuantitas sehingga biaya produksi bisa
ditekan.
Menaikan kecepatan produksi akan mempercepat hasil produksi dan biaya
produksi menjadi lebih murah. Kualitas produksi yang didukung sumber daya
manusia yang mumpuni, berpengalaman mampu mengatasi semua masalah, hasil proses
yang sempurna maka akan menghasilkan produk yang sempurna pula seperti, warna
cerah, tidak luntur, lembut, empuk, berisi, dan ada efek strika.
Kain katun dan rayon dibuat dari serat alam ( kapas dan kayu )
sehinggan bahan mudah menyerap keringat dan adem digunakannya.
Dengan demikian maka CV. LIARIE RADHA KAYANA memutuskan meminta proses
produksi kain katun dan rayon baik printing maupun polosan di perusahaan besar
dan ternama didunia textile yang terletak di Kawasan Industri Jababeka.
Persaingan didunia pertektilan sangat ketat karena harus melawan
barang-barang proses produksi impor yang sangat murah. Barang impor lebih murah
terutama bahan dari sintetik seperti jenis polyester karena biaya proses
produksinya bisa efisien. Bahan polyester sebenarnya kurang cocok untuk daerah
tropis karena ketika dipakai dan terkena sinar matahari akan terasa panas.
Ketahanan warna bahan sintetik cukup baik dan awet. Meski demikian kedepannya
kita akan bisa jual jenis bahan ini bila permintaan sudah mulai banyak. Harga
jual bahan sintetik nantinya akan disesuaikan dengan harga impor dengan
persyaratan yang sama.
GROSIR KAIN KATUN DAN RAYON DI JABABEKA
Selama tahun 1989 perusahaan ini melakukan proses produksi kusus kain
katun dan rayon. Kami menjual jenis kain katun dan rayon proses printing dan
dyeing tetap jual lebih murah, baik dari produk impor maupun lokal dengan
kualitas lebih baik. Hal ini dikarenakan perusahaan yang memproses kain rayon
printing maupun polosan ini sudah mampu melakukan efisiensi proses produksinya.
Dengan tetap menjaga mutu hasil proses produksi sesuai tuntutan jaman.
Jadi kami tetap menghasilkan hasil proses produk yang berkualitas dan
harga lebih murah. Ditahun 2020 perusahaan ini telah mempunyai proses produksi
unggulan katun, rayon dan microfiber lebar 250Cm, baik printing maupun polosan.
Dengan penambahan proses produk unggulan perusahaan ini telah menambah
investasi mesin Sueding, mesin Jet Dyeing dan mesin Embos. Proses printing
dengan kain microfiber juga mengubah alur proses agar bisa efisien dengan
mengacu produksi yang berkualitas.
Kami mempunyai hasil proses produksi unggulan terutama kain rayon, kain
katun dan ditambah pendatang baru yaitu kain microfiber. Kecerahan warna,
kelembutan dan ketahanan warna.
Dengan keterangan diatas para pemain kain khususnya kain katun dan
rayon dan pendatang baru mirofiber tidak salah memilih hasil dari proses produksi
kami.
Keunggulan Produksi sbb:
1. Produksi Printing Kain Rayon:
§ Warna cerah, proses kusus dipretreatment.
§ Gambar tajam, akurasi gambar dan overlap kecil
sekali.
§ Lembut dan empuk, gloyor, sifat kain dan proses
yang baik.
§ Berisi dan tidak kaku, proses pretreatment yang
sempurna dan finishing yang sempurna.
§ Mengkilap, ada proses finishing chemical dan
mekanis.
§ Warna tidak luntur, jenis obat, cucian yang
bersih, fiksasi sempurna dengan proses yang benar.
§ Menyerap keringat, terbuat dari baham kayu diolah
sedemikian rupa.
§ Harga murah, kualitas terbaik.
2. Produksi Printing Kain Katun:
§ Warna Cerah, Proses pretreatment terutama efek
dari proses mercerized yang benar.
§ Gambar tajam, akurasi gambar dan over lap kecil.
§ Lembut, empuk sedikit kaku karena sifat katun itu
sendiri.
§ Sedikit lebih kaku dibandingkan bahan rayon (
tidak patah ).
§ Kain sedikit mengkilap, proses finishing dengan
chemical dan mekanis ( Calender ).
§ Warna tidak luntur, Warna terserap ke kain dengan
sempurna, fiksasi sempurna dan zat warna yang baik.
§ Mudah menyerap keringat, bahan dasar alam ( kapas
).
§ Harga bersaing, kualitas terbaik.
3. Proses Dyeing kain katun dan rayon.
§ Warna cerah, rata ( kanan, kiri, tengah dan awal
samapai akir , proses pretreatment sempurna.
§ Hasil proses celup CPB maupun Jet Dyeing lebih
empuk, lembut, tidak kaku untuk rayon dan sedikit kaku buat katun.
§ Warna solid, didukung oleh mesin terbaik dan
pewarna yang baik pula.
§ Mudah menyerep keringat.
§ Proses CPB adalah proses palin efisien sehingga
harga jual lebih murah dengan kualitas terbaik.
Keunggulan tersebut diatas membuat pelanggan susah berpaling.
GROSIR KAIN KATUN DAN RAYON DI JABABEKA
Ketentuan Order:
1. Menjual kain meteran
2. Minimal pembelian 4 meter.
3. Melayani offline maupun online
4. Pembayan cash
5. Ongkos pengiriman dibebankan ke pembeli.
Kain Murah Jababeka menjual meteran dari hasil kelebihan produksi di pabrik tempat kami beli. Bahan berkualitas sama dengan yang dikirim ke pelanggan pabrik.
LAYANAN GROSIR KAIN KATUN DAN RAYON DI JABABEKA di Toko Kain Murah Jababeka yang beralamat di Jln. Kancil 1 B 42 Cikarang Baru, Kel. Sertajaya, Kec. Cikarang Timur Kabupaten Bekasi. Sugeng 0812 9434 564