KAIN MURAH JABABEKA

Jln. Kancil 1 Blok B 42 Perum Cikarang Baru, Kel. Serta Jaya, Kec. Cikarang Timur, Kabupaten Bekasi ( Kawasan Industri JABABEKA).

KAIN MURAH JABABEKA

Jln. Kancil 1 Blok B 42 Perum Cikarang Baru, Kel. Serta Jaya, Kec. Cikarang Timur, Kabupaten Bekasi ( Kawasan Industri JABABEKA).

KAIN MURAH JABABEKA

Jln. Kancil 1 Blok B 42 Perum Cikarang Baru, Kel. Serta Jaya, Kec. Cikarang Timur, Kabupaten Bekasi ( Kawasan Industri JABABEKA).

KAIN MURAH JABABEKA

Jln. Kancil 1 Blok B 42 Perum Cikarang Baru, Kel. Serta Jaya, Kec. Cikarang Timur, Kabupaten Bekasi ( Kawasan Industri JABABEKA).

KAIN MURAH JABABEKA

Jln. Kancil 1 Blok B 42 Perum Cikarang Baru, Kel. Serta Jaya, Kec. Cikarang Timur, Kabupaten Bekasi ( Kawasan Industri JABABEKA).

Monday, September 30, 2013

PENGETAHUAN BAHAN-BAHAN TEXTILE



Jenis-jenis  Serat
v    Polyester
Polyester ditemukan pertama kali pada tahun 1953 oleh E.I du Pont de Nemours di USA. Polyester terbuat dari butiran plastik (chips) dan mengalami suatu proses kimiawi yang panjang, dari pembuatan benang sampai menjadi bahan kain.
Ciri dan karakteristik polyester adalah :
1)    Bahan terasa panas dibadan
2)    Tidak menyerap keringat
3)    Apabila kulit anda sensitive dan bermasalah, dianjurkan supaya tidak memakai bahan pure polyester karena akan memperparah kondisi kulit.
4)    Noda minyak dan noda makanan susah dihilangkan dari pakaian
5)    Tahan direndam dalam air lebih dari 3 jam
Bahan polyester memiliki daya tahan yang kuat, namun memiliki sifat bahan yang panas. Untuk menghindari sifatnya yang panas, para produsen tekstil melakukan pencampuran dengan viscose, dengan cotton atau dengan linen dan dengan bahan lainnya.
v    Linen
Linen merupakan bahan kain tertua didunia dan sudah dipakai sejak Zaman Batu (Stone Age). Bahan dasarnya terbuat dari sejenis pohon rami.
Ciri dan karakteristik Linen, antara lain adalah :
1)    Bahannya kaku dan dingin
2)    Permukaan kain agak kasar
3)    Menyerap keringat
4)    Kekuatannya empat kali lebih kuat dari katun
5)    Rentan terhadap jamur
6)    Kain akan rusak apabila direndam lebih dari 1 jam
7)    Tahan terhadap panas sampai 450 0 F
Karena bahan linen kaku dan terasa dingin, biasanya pas untuk produk casual wear  dan dresses.
v    Sutra
Sutera ditemukan pada 2640 B.C (sebelum tahun masehi) di China. Bahan dasarnya adalah kepompong. Secara lengkap, asal usul dan proses pemeliharaan dan pembuatan sutera adalah sebagai berikut :
Satu sore Permaisuri His Ling Shih dari kerajaan China asik menikmati secangkir the panas dibawah keteduhan pohon mulberry. Putri yang hidup 2640 sebelum masehi ini dikejutkan dengan jatuhnya kepompong ulat sutera ke dalam cangkir teh.
Beberapa detik kemudian kekagetannya berubah menjadi kekaguman melihat kehalusan serat yang terurai dari kepompong tersebut. Permaisuripun meminta para dayang mengumpulkan lebih banyak kepompong yang kemudian diternakkan dan ditenun secara rahasia di balik tembok istana hingga 3000 tahun berikutnya.
Walaupun hukuman mati dikenakan pada mereka yang membawa telur ulat sutera keluar China, pada abad enam Masehi dua orang biksu berhasil menyelundupkan bibit pohon mulberry beserta telur ulat sutera. Kemudian, beberapa negara lain mulai memproduksi dan memperjualbelikan kain sutera. Antara lain India, Jepang dan Perancis.
Mengingat sejarahnya, setiap kali bicara soal sutera kita pasti teringat pada negeri China. Tak heran jika dikalangan komunitas mode Paris, bahkan dunia, sutera dikenal dengan sebutan Crepe de Chine, Crepe dari Cina.
Ulat sutera yang diternakkan (Cultivated) di sericulture (peternakan ulat sutera) diberi makan daun mulberry yang dipercaya membantu pembentukan liur ulat yang bening. Dengan begitu kepompongnya menghasilkan serat yang sangat tipis dan mengkilat.
Warna asli serat sutera pun beragam, seperti putih, cream, kuning dan kecoklatan. Cultivated silk menghasilkan kain sutera yang halus dan mengkilat permukaannya seperti brocade, chiffon, habutae, tafetta dan organdi.
Jenis ulat lain adalah ulat sutera liar atau tussah yang hidup di hutan. Karena ulat jenis ini memakan daun pohon oak dan daun – daun liar yang terdapat dihutan, serat yang dihasilkan kepompong ini tidak sehalus dan semengkilat cultivated silk. Warnanya pun cenderung kecoklatan. Kain sutera yang dihasilkan tussah silk pun memiliki tekstur yang sedikit kasar dan berserat (slubby), seperti shantung dan Dupont.
Dalam 4 – 6 hari ulat sutera (Bombyxmori) dapat bertelur lebih dari 500 telur lalu mati. Berat 100 telur hanya 1 gram. Satu ons telur berasal dari sekitar 30.000 ulat sutera yang mengkonsumsi 1 ton daun mulberry dan menghasilkan sekitar 6 kg serat sutera. Karena produksi tussah tidak dapat diprediksi, kebanyakan produser sutera masih mengandalkan cultivated silk.
Sutera banyak disukai karena jenis bahannya yang lembut hingga diidentikkan dengan wanita dan cinta. Ciri dan karakteristik Sutera antara lain adalah :
1)    Sangat lembut dikulit, glamours dan bahannya jatuh (flowing)
2)    Menyerap keringat
3)    Untuk perawatan, baju harus di dry cleaning supaya kualitas warna dan kekuatan bahan bertahan 

        lama
4)    Sangat rentan terhadap ngengat
5)    Dalam proses pencucian tidak menggunakan kaporit
v    Viscose
Tinggal di daerah tropis dengan temperatur yang cukup panas, humadity, membuat tubuh mudah berkeringat, baju akan kelihatan basah dan tidak jarang menimbulkan bau kurang sedap. Salah satu sumber ketidaknyamanan berpakaian tidak lain adalah jenis kain untuk bahan pakaian kita.
Berbagai jenis dan karakter kain menjadi bahan pakaian sehari – hari kita kenakan. Mulai dari viscose, katun, polyester, sutera, linen, sampai yang mix antara katun dan polyester atau antara viscose dan polyester. Penelitian yang dikembangkan beberapa tahun terakhir, menunjukkan terdapat beberapa jenis dan karakter kain yang cocok dipakai didaerah tropis, yaitu katun, viscose, sutera, linen atau campuran bahan antara katun dan polyester atau viscose dan polyester.
Viscose, pertama kali diproduksi secara besar – besaran di USA pada tahun 1910. bahan dasarnya adalah kayu (eucalyptus – sejenis pohon pinus). Ciri – ciri bahan viscose antara lain :
1)    terasa lembut dan dingin di kulit
2)     bahannya jatuh, tidak kaku dan warnanya mengkilat
3)     menyerap keringat
4)     pakaian / bahan akan rusak apabila direndam dengan diterjen lebih dari 1 jam.
5)     Bisa dicuci atau di dry clean
6)    Noda dari makanan atau minyak akan mudah hilang dengan menggunakan diterjen
7)    Supaya tidak mudah kusut, tambahkan pelembut yang mengandung kanji pada akhir proses pencucian.
Dengan kelenturan yang dimiliki, bahan viscose dapat didesain untuk berbagai model busana, mulai dari busana pesta, casual wear, lingerie, underwear hingga jaket.
v    Katun (cotton)
Katun ditemukan di USA sekitar lebih dari 5000 tahun yang lalu. Bahan ini sudah sangat familiar di daerah tropis seperti Indonesia. Perkebunan Kapas ada di beberapa negara antara lain, China, Pakistan, India, Mesir, Australia dan yang terbesar adalah di Amerika.
Katun memiliki karakteristik bahan yang khas dengan ciri – ciri antara lain :
1)   Bahan terasa dingin dan sedikit kaku.
2)   Menyerap keringat
3)   Pakaian atau kain akan rusak bila direndam lebih dari 2 jam
4)   Noda dari makanan dan minyak akan mudah hilang dengan menggunakan detergent
5)   Bisa dicuci atau di dry clean
6)   Rentan terhadap jamur
Katun jangan dibiarkan basah terlalu lama dan juga pada saat kain direndam ditambahkan satu sendok cairan pemutih (untuk satu baju) agar baju berwarna putih bertahan lama dan tidak kusam.
Melihat jenis dan karakter bahan katun, maka bisa dibentuk menjadi pakaian apa saja, mulai dari Baju Anak, Kaos Anak ,kasual wear, jaket, pant, skirt, sporty wear, sleep wear hingga under wear..

Diambil dari sumber:  http://faradina.blog.stisitelkom.ac.id/category/uncategorized




Bahan Rayon (Rayon Fabric)
Rayon adalah kain sintetis pertama yang pernah dibuat. Bahan ini dikembangkan sebagai alternatif yang lebih murah untuk kain sutra, maka rayon juga dijuluki sutra buatan. Saat ini rayon lebih banyak diproduksi daripada kain sintetis lainnya.
Rayon dipatenkan pada tahun 1892 oleh ahli kimia Inggris Cross, Bevan, dan Beadle. Tapi penamaannya dibuat oleh Kenneth Lord, Senior yang memenangkan kompetisi untuk nama kain sutra buatan pada tahun 1924. Menurut Wikipedia, Rayon dibuat dari serat hasil regenerasi selulosa dari bubur kayu atau bahan tanaman. Serat yang dijadikan benang rayon berasal dari polimer organik, sehingga disebut serat semisintesis karena tidak bisa digolongkan sebagai serat sintetis atau serat alami yang sesungguhnya. Dalam industri tekstil, kain rayon dikenal dengan nama rayon viskosa atau sutra buatan. Kain ini biasanya terlihat berkilau dan tidak mudah kusut. Serat rayon memiliki unsur kimia karbon, hidrogen, dan oksigen. Asal-usul Rayon yang natural memberikan beberapa kesamaan dengan kain yang dibuat dari tumbuh-tumbuhan, seperti katun dan linen.
Berikut akan dijelaskan karakteristik dari bahan rayon yang diterjemahkan dari Characteristics of Rayon Fabric | eHow
Karakteristik bahan rayon
1. Permeable (Berpori)
Karena serat rayon berpori maka mudah menyerap, setiap pewarna yang ditambahkan ke kain akan mudah ditampilkan. Rayon adalah bahan yang sangat lembut sehingga menjadi pilihan yang lebih disukai oleh mereka yang mencari pakaian yang nyaman. Materi yang bisa menyerap kelembaban dan bahkan lebih efisien daripada kapas. Hal ini memungkinkan keringat seseorang diserap oleh bahan dan menguap keluar di saat panas sehingga pemakainya merasa lebih dingin daripada jika memakai jenis bahan lainnya.
2. Breathable (Bernapas)
Serat tipis Rayon memiliki kemampuan untuk bernapas lebih dari kain lainnya, yang membuatnya menjadi pilihan yang baik untuk desain pakaian olahraga dan sundresses yang diharapkan dapat memberikan kesejukan dan kenyamanan. Ini adalah kain ringan yang tidak melekat pada tubuh, melainkan memberi ruang nyaman yang memungkinkan udara dingin masuk ke dalam.
3. Flowing(Mengalir)
Rayon banyak digunakan untuk kemeja, pakaian, dan bahkan seprai dan gorden karena memiliki kualitas untuk drape flowingly and elegantly di atas tubuh seseorang atau batang tirai. Wanita menyukai mengenakan gaun atau rok rayon karena kain rayon tidak mengganggu dan tidak melekat pada tubuh.
4. Versatile (Serbaguna)
Bahan pakaian tidak selalu terbuat dari 100% rayon. Serat rayon sering digabungkan dengan serat jenis lain untuk membuat kain yang disebut Blended (lihat “
Mengenal kain“). Rayon biasanya dicampur dengan kapas, wol, sutra, poliester, dan akrilik. Ketika dikombinasikan, produk akhir akan memiliki karakteristik berdasarkan kedua serat yang dicampur.
5. Flammable(Mudah Terbakar)
Setelah beberapa baju berbahan rayon terbakar pada tahun 1950, Departemen Perdagangan AS bereaksi dengan menciptakan UU Kain yang mudah terbakar. Hal ini mendorong perubahan dalam industri tekstil. Saat ini rayon jauh lebih aman untuk digunakan, karena bahan kimia yang ditambahkan membuatnya tidak mudah terbakar.
6. Delicate (Halus)
Pengguna harus menghindari goresan terhadap rayon, dan memeriksa setiap tag pakaian untuk instruksi pembersihan. Tag biasanya mengatakan “to dry clean only, hand wash or machine wash in cold water on delicate cycle, and line or flat dry”.
Karakteristik bahan seperti inilah yang membuat MISLA sering menggunakan bahan rayon untuk koleksi nya termasuk MISLA Basic Series yang menggunakan bahan Rayon Spandex.

Diambil dari sumber: http://kometzone.wordpress.com/2013/05/16/bahan-rayon-rayon-fabric/